Bakti Gayeng Bakau merupakan sebuah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh Bidang Kesejahteraan Mahasiswa dan Pengabdian Masyarakat Keluarga Mahasiswa Teknik Kimia UGM. Kegiatan ini bertujuan untuk menambah wawasan mengenai perlindungan dan pelestarian ekosistem pantai kepada mahasiswa, khususnya mahasiswa Teknik Kimia UGM. Selain itu, tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mempromosikan rasa peka terhadap lingkungan sekaligus meningkatkan partisipasi mahasiswa Teknik Kimia UGM dalam bidang pelestarian lingkungan.
Berita
Indonesia merupakan negara yang besar. Menurut penelitian Jambeck pada tahun 2015 Indonesia merupakan negara terbesar kedua penghasil limbah plastik. Pada tahun 2017 sendiri Indonesia menyumbangkan sekitar 10,35 juta ton sampah plastik. Lantas apa yang akan kita lakukan sebagai penduduk Indonesia ini? Tidak lain dan tidak bukan adalah dengan mendaur ulangnya menjadi produk yang lebih berguna sehingga mampu meningkatkan nilai jualnya. Tim BIOCUP menginovasikan produk plastik biokomposit, yaitu plastik yang terbuat dari campuran bahan organik dan plastik konvensional biasa. Kali ini Tim BIOCUP menggabungkan bahan organik polisakarida dari makroalga dengan limbah botol plastik LDPE atau Low Density Polyethylene. Plastik biokomposit yang dihasilkan diuji tensile strength dan elongation – nya untuk mengetahui kekuatannya. Namun, kami mendapat saran agar dilakukan pengujian three point bending dan uji morfologi untuk mengetahui struktur dalam plastik biokomposit.
Pada tanggal 25-26 Januari 2019, Reactics Chemecar UGM mengirimkan dua tim delegasi untuk berpartisipasi dalam Process Engineering Energy Days Universitas Indonesia 2019. Kompetisi ini diadakan di Pusat Kegiatan Mahasiswa (Pusgiwa) UI. Tim yang dikirimkan adalah tim Reactics Gatotkaca yang dipimpim oleh Alam Dewantoro Jati dan tim Reactics Sembrani 2.0 yang dipimpin oleh As’ad Habibi. Kedua tim tersebut dibina dua dosen pembimbing yakni Yano Surya Pradana, S.T., M.Eng., dan Sugiyono, S.T., M.T., Ph.D. Reactics sembrani mengajukan mobil yang menggunakan reaksi dekomposisi hidrogen peroksida dengan katalis kalium iodida untuk dapat berjalan. Sementara tim Gatotkaca bertanding dengan mobil yang menggunakan reaksi yang sama namun menggunakan katalis ragi.
Indonesia merupakan negara yang amat teramat kaya dengan Sumber Daya Alamnya. Namun, apakah kami sebagai penduduk Indonesia harus senang dan berleha – leha? Tidak bukan? Kami harus selalu berkembang dan berproses untuk mengembangkan inovasi sumber daya energi yang ada. Kami senantiasa harus memanfaatkan semua SDA yang ada baik alam atau pun buatan untuk dijadikan sumber daya energi yang lebih berguna untuk anak cucu kita sehingga mampu menggeser sedikit atau bahkan banyak sumber daya energi fosil.
Industri papan partikel sedang populer. Ditandai dengan semakin marak penggunaannya sebagai bahan baku perabot rumah tangga. Di sisi lain papan partikel mayoritas dibuat dari kayu, yang tentunya berkorelasi dengan ketersediaan kayu. Melihat kenyataan ini, Muhammad Fahmi Abdul Aziz, Ganang Dino Utama, dan Timothy Elia Tallulembang (mahasiswa Teknik Kimia UGM semester 5), berfikir harus ada bahan baku lain sebagai alternatif kayu.
Maka muncullah ide dari Fahmi dkk. untuk menggunakan tandan kosong kelapa sawit, yang pemanfaatannya belum optimal, sebagai pengganti kayu untuk bahan baku papan partikel. Hal ini juga membantu mengurangi limbah tandan kosong kelapa sawit menjadi bahan yang bernilai guna. Harganya yang murah menjadikan biaya bahan baku papan partikel pun dapat ditekan. Selain itu, konsep ini menggunakan bahan perekat soy protein isolated (SPI) yang ramah dengan kesehatan.
Prestasi kembali ditorehkan oleh mahasiswa UGM di Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Nasional Chem1st 2018. Tim yang beranggotakan tiga mahasiswa Teknik Kimia 2016, yaitu Muhammad Samudro Wibisono, Ani Kistiyani, Nindia Noor Indah berhasil menjadi juara 2 dengan ide mereka dalam membuat oil spill adsorbent yang terbuat dari limbah kulit nanas.
Ide muncul dari keprihatinan ketiga mahasiswa terhadap kasus tumpahan minyak yang terjadi di lautan Kalimantan beberapa bulan silam. Produk yang dibuat berbahan dasar limbah kulit nanas sehingga dapat mengurangi limbah yang ada di lingkungan dan memanfaatkannya menjadi produk yang lebih bermanfaat.
Mahasiswa Departemen Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada kembali menorehkan pretasi di tingkat internasional. Tim BUMDest yang terdiri atas Albertus Alphero Tangkilisan (Teknik Kimia 2016), Jonathan Kent Sorensen (Teknik Kimia 2015), Muhammad Hafish Mahdi (Teknik Kimia 2015), Natali Gupita Abhirama (Teknik Kimia 2015), dan Yohanes Susanto (Teknik Kimia 2015) menjuarai kompetisi Greenpreneurs yang diadakan oleh Global Green Growth Institute (GGGI), bekerja sama dengan Student Energy dan Youth Climate Lab.
Tim Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada yang terdiri dari Brilian Ryan Sadewo (Teknik Kimia 2015), Arini Najwa Pahlevi (Teknik Kimia 2015), dan I Gusti Arvin Nanda P (Teknik Kimia 2017) berhasil menjadi juara 1 dalam ajang perlombaan Product Design Competition for Chemical Engineering Students (DECHETS) 2018 yang bertemakan Eco-Ideas to Create Innovative Sustainable Industries dengan subtema energy, waste treatment, biotechnology, food insutries, polymer. Product Design Competition for Chemical Engineering Students atau yang bisa disingkat DECHETS merupakan salah satu kompetisi dalam rangkaian acara ECODAYS 2018 yang berskala nasional dan ditujukan kepada mahasiswa, pada khususnya Mahasiswa Teknik Kimia. Tujuan kompetisi ini adalah untuk
merancang produk yang inovatif beserta sistem penerapannya memanfaatkan
teknologi yang ramah lingkungan untuk mendukung rencana pembangunan
berkelanjutan. Selain kompetisi Product Design Competition for Chemical Engineering Students (DECHETS), rangkaian acara ECODAYS 2018 juga terdiri atas Lomba Essay dan Seminar Nasional.