Sebagai wujud untuk terus berkomitmen dalam pemanfaatan sampah/waste menjadi sumber energy, WRC FT UGM mengoptimalkan operasi dan pemanfaatan biogas plant di Pasar Buah Gamping, Sleman Yogyakarta. Sejak beroperasi pada akhir 2012 telah berhasil mengubah cara padang masyarakat terutama pedagang dan pengunjung pasar bahwa sampah buah yang semula bermasalah menjadi sumber daya yang bernilai guna. Upaya optimalisasi produksi dan pemanfaatan biogas plant tersebut terus dilakukan oleh pihak terkait antara lain UGM, Pemda Sleman dan Koperasi Gemah Ripah Pasar Buah Gamping yang salah satunya melalui skema Rispro LPDP 2016-2017.
Berita
TMBGB Lab organized lab visits to several places in Jakarta and Bandung from 1-2 June 2016. The general purpose of the visit was to extend cooperation as well as sharing about current research themes in energy related topics. Dr Muhammad Mufti Azis, Joko Wintoko M.Sc. and our lab staff Suhardi started the journey from Jogja to Jakarta on June 1st 2016. After arrival in Halim airport, we were splitted where I and Pak Suhardi visited Pertamina UTC lab in Kramat Raya to observe the enhanced oil recovery (EOR) facilities there. Pertamina UTC Lab is an exciting place for EOR researchers and it offers forefront opportunities in research and technology development. In the mean time, Pak Joko Wintoko arranged a short visit to LEMIGAS to take sample as a part of our participation in proficiency test to improve our measurement.
Lomba Indonesia Chemical Engineering Challenge (IChEC) yang diadakan oleh Institut Teknologi Bandung telah berlangsung sejak 17 tahun yang lalu. Lomba ini diadakan untuk mahasiswa Teknik Kimia tingkat regional ASEAN. Pada tahun 2016 ini diikuti oleh mahasiswa Teknik Kimia dari berbagai universitas/institut di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Terdapat 4 mata lomba yaitu : Plant Design Competition, Problem Solving Competition, Debate Competition, dan Poster Competition.
Tahun ini Departemen Teknik Kimia UGM berhasil meraih Juara 1 dalam Plant Design Competition dan Juara 2 dalam Problem Solving Competition. MEGATRON Project (Mono Ethylene Glycol/MEG Plant for ASEAN Textile Industry from Coal Based Syngas) adalah project yang diusulkan tim PD73 yang memenangkan lomba ini. Tim PD73 yang dibimbing oleh Dr Wiratni, terdiri dari 3 mahasiswa Teknik Kimia angkatan 2012, yaitu Muhamad Hartono, Adimas Prasetyaaji, dan Ghazy Ammar Nafis. Pabrik yang dirancang oleh tim PD73 ini bertujuan untuk memaksimalkan pemanfaatan batubara lignit di Indonesia menjadi bahan kimia yang bernilai lebih tinggi, yaitu Monoethylene Glycol (MEG). Bahan utama pabrik ini adalah batubara berjenis lignit yang jumlahnya melimpah di Sumatera Selatan. Saat ini, batubara lignit hanya dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Di sisi lain, MEG merupakan bahan baku pembuatan poliester yang memiliki pangsa pasar yang baik di Indonesia. Poliester merupakan bahan yang penting bagi industri tekstil, dan industri ini mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 10-70% dari total tenaga kerja di sektor industri. Selain itu, industri ini diprediksi terus meningkat karena penggunaan cotton telah digantikan oleh poliester yang sifatnya tahan lama, tahan terhadap bakteri, dan juga ringan. Rancang pabrik yang dibuat oleh tim PD73 UGM berfokus pada keunggulan performa proses sintesis, perancangan process safety yang sangat komprehensif, serta upaya minimasi dampak negatif terhadap lingkungan ketika pabrik dibangun.
Sebelum ke babak final, tim PD73 termasuk dalam peringkat 17 dari 30 pemenang abstrak terbaik, yang dipilih diantara banyak usulan abstrak. Selanjutnya 30 tim pemenang abstrak, masing-masing diwajibkan mengirimkan paper tentang rancangan pabriknya. Selanjutnya dipilih 5 paper terbaik diantara 30 pemenang abstrak yang mengirimkan paper. Dalam seleksi paper, PD73 dari UGM meraih peringkat 1, mengungguli 2 tim dari ITB dan 2 tim dari Universitas Parahyangan. Untuk memperebutkan gelar juara, tim 5 besar wajib mempresentasikan rancangan pabriknya dihadapan 3 orang juri (dari Rekind, Tekmira dan seorang professor dari Korea) pada hari Jumat tanggal 18 Maret 2016 di ITB. Presentasi di babak final yang apik dan nilai paper yang tinggi mengantarkan tim PD73 UGM berhasil menjuara Plant Design Competition. Peringkat 2 dan 3 masing-masing diraih oleh tim ITB dan Universitas Parahyangan. Pada tahun 2016 ini, pertama kalinya UGM berhasil menjadi juara 1 di mata lomba Plant Design Competition. Sebelumnya, UGM hanya berhasil menduduki peringkat 3 selama 2 tahun berturut-turut, yaitu 2014 dan 2015.
Dalam Problem Solving Competition, peserta diminta menyusun proses yang optimum dalam mensintesis metanol dari batubara (lignit). Proses seleksi dalam Problem Solving Competition diawali dengan tahap seleksi paper, selanjutnya paper yang terpilih diminta untuk presentasi. Pada tahap seleksi paper, dipilih 5 besar untuk ke babak final, yaitu 1 tim UGM, 3 tim ITB, dan 1 tim dari Chulalongkorn University (Thailand). Diantara 5 besar, tim PS25 UGM yaitu Arfian Fauzi dan Irfan Asyam – keduanya mahasiswa Teknik Kimia angkatan 2012 yang dibimbing oleh Dr Muhammad Mufti Azis, yang dalam seleksi paper menduduki peringkat 1, namun dalam babak final (presentasi) PS25 UGM hanya meraih Juara 2 dalam Problem Solving Competition, sedangkan Juara 1 dan Juara 3 masing-masing diraih oleh ITB dan Chulalongkorn University.
Seminar Nasional Teknik Kimia Indonesia (SNTKI) merupakan acara tiga tahunan yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pendidikan Tinggi Teknik Kimia Indonesia (APTEKINDO). SNTKI V Tahun 2015 diselenggarakan di Yogyakarta pada tanggal 12-13 Oktober 2015. Departemen Teknik Kimia UGM bersama dengan APTEKINDO menjadi penyelenggara SNTKI V Tahun 2015 dan saat ini Departemen Teknik Kimia UGM menjadi Ketua APTEKINDO. SNTKI V bekerja sama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengangkat tema “Sustainable Energy and Mineral Processing for National Competitiveness”. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi media untuk memformulasikan arah penelitian dan pengembangan teknologi pengolahan mineral dan energi yang berkelanjutan untuk mencapai kemandirian bangsa.
Ika Novita Solikhah1), Mita Kusumaningrum1), Sakti Prakarsa Dewa1), Endah Rosyidiah2), Melati Ratnasari2).
. 1Prodi Teknik Kimia, Prodi Teknik Fisika, Fakultas Teknik
Email : ika.novita.s@mail.ugm.ac.id, mita.kusumaningrum@mail.ugm.ac.id, sakti.prakarsadewa@mail.ugm.ac.id
2Prodi Farmasi, Fakultas Farmasi
Email : endah.rosyidiah@mail.ugm.ac.id, melati.ratnasari@mail.ugm.ac.id
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, 55281, Indonesia.
Salah satu kekayaan alam Indonesia adalah madu (honey bee) yang memiliki banyak khasiat untuk kehidupan, misalnya untuk obat dan kecantikan. Jenis madu yang dijadikan obat harus memiliki kadar air sekitar 18% (syarat produksi dari WHO) untuk mencegah terjadinya proses fermentasi. CV. Sambung Nyowo Grup mendapatkan madu dari peternak dengan kadar air 25% (melebihi syarat dari WHO). Selama ini cara mengkondisikan kadar air dalam madu dari 25% menjadi 18% dengan bantuan alat dehumidifier dan AC memerlukan waktu 5–7 hari sehingga kurang efektif. Melalui Program Kreatifitas Mahasiswa Penerapan Teknologi (PKM-T), Tim membuat alat untuk memecahkan masalah tersebut yaitu ‘HBD (Honey Bee Dryer) : Inovasi Alat Pengering untuk Meningkatkan Kapasitas Usaha Kecil Menengah Berbasis Madu’. HBD mempunyai 2 sistem, sistem alat 1 digunakan untuk mengkondisikan udara ruangan agar menjadi udara kering dan sistem alat 2 digunakan untuk menurunkan kadar air dalam madu. HBD mampu menurunkan kadar air madu dari 25% menjadi 18% dengan kapasitas 25 kg selama 1 hari secara higienis dan steril dengan berbasis teknologi drying yang dilengkapi exhaust dan natural silika gel. Inovasi alat yang telah dibuat mampu meningkatkan kapasitas produksi madu mitra sebesar 39% dalam sebulan dan menyelesaikan permasalahan yang ada di mitra.
YOGYAKARTA – Sebanyak 9.536 mahasiswa baru Universitas Gadjah Mada (UGM) membentuk formasi logo ASEAN dalam ukuran besar di lapangan Grha Sabha Pramana, Minggu (23/8). Memakai caping berwarna kuning, merah, dan putih, ribuan mahasiswa ini berkreasi membentuk formasi agar mirip dengan simbol lambang perhimpunan bangsa-bangsa se-Asia Tenggara tersebut.
Jurusan Teknik Kimia UGM berhasil meraih akreditasi dari Institution of Chemical Engineers (IChemE) pada Desember lalu. Prestasi ini menjadikan UGM sebagai universitas pertama yang memperoleh akreditasi IChemE di Indonesia. Seperti diketahui, IChemE adalah lembaga akreditasi pendidikan tinggi teknik kimia yang berbasis di London, Inggris yang telah menjadi salah satu standar mutu internasional dalam bidang teknik kimia.
Untuk mendapatkan akreditasi ini, menurut pengakuan Ketua Jurusan Teknik Kimia UGM Ir. Moh. Fahrurrozi, M.Sc., Ph. D., pihaknya harus menunggu selama tiga tahun guna mengikuti tahap proses evaluasi secara menyeluruh dan terus menerus melakukan perbaikan baik dari sisi kurikulum, sumber daya maupun safety culture yang menjadi aspek penilaian IChemE.
Dari aspek sumber daya, kata Fahrurrozi, IChemE menilai dua puluh dosen teknik kimia telah menjadi anggota IChemE sebelumnya. Jurusan Teknik Kimia UGM bahkan dinilai memiliki kurikulum dengan standar internasional yang menganut Outcome Based Education (OBE). Kendati demikian, penilaian akreditasi program studi teknik kimia tidak hanya dilihat dari aspek learning outcome yang tertera dalam kurikulum, tetapi juga capaian pembelajaran yang dinilai dari kompetensi yang dicapai oleh mahasiswa setelah menyelesaikan proses pembelajaran. “Mahasiswa pun dituntut untuk menguasai kompetensi teknis wajib dan success skills agar siap bersaing di dunia kerja,” kata Fahrurrozi saat ditemui di kantornya senin (5/1).
Dengan diraihnya akreditasi ini, katanya, program S1 Jurusan Teknik Kimia UGM sudah bisa disejajarkan dengan program teknik kimia di sekolah-sekolah ternama dunia. Bahkan akreditasi ini juga akan semakin membuka peluang dan jaringan Jurusan Teknik Kimia FT UGM di tingkat global. Sehingga secara langsung akan berdampak pada peningkatan daya saing lulusan yang akan menjadi insinyur-insinyur kimia handal dalam pasar kerja global. “Akreditasi internasional ini menjadi tanggung jawab jurusan untuk memastikan lulusannya mempunyai kualifikasi yang diterima secara internasional,” terangnya.
Sekretaris Bidang Riset, Kerjasama, dan Alumni Jurusan Teknik Kimia FT UGM Wiratni Budhijanto, PhD. mengatakan, untuk memenuhi syarat mendapatkan akreditasi IChemE, sebelumnya dilakukan proses assessment yang dilakukan oleh tiga orang asesor IChemE yang berlatar belakang profesor teknik kimia dari Australia sebanyak dua orang dan seorang insinyur kimia dari Inggris.
Ketiganya, kata Wiratni, secara langsung menyatakan kekaguman mereka pada hal-hal unik yang dipandang khas sebagai keunggulan Jurusan Teknik Kimia FT UGM diantaranya: Pertama, pogram kuliah kerja nyata yang dinilai sangat bagus mengasah kemampuan engineering sekaligus kesadaran tentang sustainable development. Kedua, ujian komprehensif sebagai ujian kematangan pemikiran engineering sebelum mahasiswa lulus dan ketiga, ide mahasiswa Jurusan Teknik Kimia FT UGM menyelenggarakan National Safety Competition sebagai event tahunan yang dipandang sangat efektif untuk mengkampanyekan budaya safety di kalangan mahasiswa.
Subali V : The Best Race Performance
Anjani II : 1st Runner Up Race Performance
Anjani II : 1st Runner Up Poster Competition
At International Chem-E-Car Competition, Chemeca 2013, Brisbane, Australia. Organized by iChemE
Anggada I : 2nd Runner Up Race Performance
Anggada I : 2nd Runner Up Poster Competition
Hanoman I : 5th Place Race Performance
At International Chem-E-Car Competition, Chemeca 2014, Perth, Australia. Organized by iChemE