Lomba Karya Tulis Ilmiah Agrination 2018 merupakan salah satu kompetisi tingkat Nasional yang termasuk dalam serangkaian acara Agrotech Fair Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 2018. Agrotech Fair diharapkan dapat dijadikan sarana untuk mengembangkan bakat, minat, dan potensi di bidang menulis dan kreativitas mahasiswa. Agrotech Fair 2018 mengusung tema “Mewujudkan Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia melalui Pertanian”. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari sabtu, 13 April 2018 di Gedung Pasca Sarjana UMY.
Lomba karya tulis tersbut merupakan ajang untuk seluruh mahasiswa mencurahkan gagasan, inovasi-inovasi untuk memajukan bidang pertanian di Indonesia. Dari sekian banyak paper, terpilihlah sepuluh finalis dengan karya terbaik yang berkesempatan untuk melakukan presentasi karya tulis dihadapan dewan juri. Kesepuluh tim tersebut berasal dari berbagai perguruan tinggi dan lintas keilmuan, di antaranya Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Sekolah Tinggi Ilmu Statistika (STIS), Univesitas Gunadarma, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Andalas, Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS).
Tim UGM yang terdiri dari Ani Kistiyani (Teknik Kimia 2016) dan Ahmad Fauzi (Teknik Kimia 2015) dengan dosen pembimbing Yano Surya Pradana,S.T.,M.Eng pada kompetisi tersebut mengusung judul “Aplikasi Katalis Sulfonated Activated Carbon dalam Proses Sintesis Bioetanol dari Jerami Padi” berhasil menjadi juara 1 dalam kompetisi tersebut.
“Ide kompetisi tim kami berawal dari pengamatan pemanfaatan jerami padi menjadi bioetanol yang belum optimal “ ujar Ani Kistiyani , Senin (16/4).
Ani menjelaskan pemanfaatan limbah jerami padi menjadi bioethanol sudah dilakukan namun belum menghasilkan bioethanol yang optimal. Etanol memilki kegunaan sebagai bahan minuman, industri farmasi, kosmetik, dan bahan bakar. Proses pembuatan bioetanol biasanya mengunakan katalis asam atau enzim pada proses hidrolisis. Namun dalam prakteknya proses enzimatik yang memakan biaya mahal serta rentan terhadap perubahan kondisi operasi. Sedangkan katalis asam prosesnya korosif dan menimbulkan limbah.
Ahmad Fauzi menambahkan kelebihan penggunaan Sulfonated activated carbon dipilih karena tahan asam dan basa, tahan temperatur dan tekanan tinggi, bersifat inert, mudah di daur ulang (recovery), dan memiliki luas permukaan yang besar, proses tidak korosif (pH normal), serta mudah dipisahkan setelah proses selesai.
Aplikasi katalis Sulfonated activated carbon pembuatan jerami padi menjadi bioetanol dapat menjawab masalah krisis energi di Indonesia, dimana etanol dapat digunakan sebagai bahan bakar pengganti bensin. Etanol yang dapat digunakan sebagai bahan bakar harus berisifat anhydrous (kadar etanol 99.5-100%). Etanol memiliki nilai kalor etanol sebesar 29,676 kJ/kmol sedangkan nilai kalor bensin sebesar 48,201 kJ/kmol. Hal ini menaikan nilai jual dari jerami padi, masyarakat terpenuhi kebutuhan bakan bakar serta mengurangi pencemaran lingkungan.