Dalam rangka Energy Festival 2018, Politeknik Energi dan Mineral AKAMIGAS Cepu mengadakan kompetisi Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional bertajuk PEM Innovation Energy (PIONER) 2018. Tim Teknik Kimia UGM yang terdiri dari Rahmatullah Qarib (Mahasiswa Teknik Kimia angkatan 2015) dan Muhammad Aldian Astrayudha (Mahasiswa Teknik Kimia angkatan 2014) yang dibimbing oleh Bapak Himawan Tri Bayu Murti Petrus, S.T., M.Eng, D.Eng. berhasil lolos ke babak Grand Final PIONER 2018 yang diselenggarakan pada 18-21 April 2018 bertempat di PEM AKAMIGAS Cepu. Judul yang diangkat pada lomba ini adalah “Bioleaching, Ekstraksi Litium pada Baterai Ion Litium Bekas dengan Mikroorganisme Lokal”. Litium merupakan logam berat dimana akan berbahaya jika dibuang ke lingkungan. Penelitian berupaya untuk mengambilan kembali litium dari Baterai Ion Litium yang saat ini banyak digunakan pada gadget, laptop, dan perangkat elektronik lainnya dengan isolat bakteri gram positif yang berasal dari tanah dan lumpur Gunung Merapi di daerah Sleman serta limbah penyamakan kulit di Piyungan,Bantul. “Penjualan gawai saat ini meningkat dengan pesat, hal ini berdampak pada meningkatnya jumlah penggunaan baterai ion litium. Disisi lain umur baterai gawai yang kita gunakan saat ini hanya bertahan sekitar 3-4 tahun. sehingga penting adanya usaha atau metode yang ramah lingkungan,efisien, dan murah untuk mengambil litium dari baterai ion litium. Indonesia sampai saat ini belum mampu memproduksi baterai ion litium sendiri, dikarenakan ketidak tersediannya sumber logam litium di Indonesia. Dari penilitian ini menunjukkan bahwa bakteri dari sampel tanah gunung merapi mampu menghasilkan recovery litium yang paling tinggi mencapai 62,83%. Dengan penelitian ini, Tanah merapi yang jumlahnya melimpah diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai media untuk mengurangi jumlah limbah logam berat yang terbuang ke lingkungan dan litium yang diperoleh dapat dimanfaatkan kembali sebagai bahan dari baterai ion litium, mengingat Indonesia tidak memiliki potensi litium. Judul ini berhasil mengantarkan tim Teknik Kimia UGM meraih juara ke-1 dari 10 peserta yang lolos ke babak Grand Final yang berasal dari berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia.