YOGYAKARTA- Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada akan maju untuk mengikuti ajang kompetisi pembuatan mobil balap di kompetisi tahunan di Jepang, yaitu FSAE Japan 2019. FSAE Japan 2019 adalah kompetisi tahunan bagi mahasiswa di seluruh dunia untuk membuat sebuah mobil balap yang memilik spesifikasi tertentu, yaitu ICV, EV, Hybrid, dan Driverless. Kompetisi ini adalah kompetisi berstandar internasional baik dalam perlombaan tim maupun performa mobil. Mahasiswa UGM yang tergabung dalam Tim Arjuna akan ikut dalam kompetisi mobil listrik atau EV (Electric Vehicle).
Mobil listrik atau EV (Electric Vehicle) sendiri adalah mobil yang digerakkan dengan motor listrik dan dapat bergerak dengan energi yang tersimpan dalam baterai. Karena menggunakan energi listrik dari baterai, maka mobil ini tergolong dalam mobil hemat energi karena tidak menggunakan bahan bakar minyak.
Arjuna adalah tim EV Mahasiswa Universitas Gadjah Mada yang berdiri pada tahun 2012. Tim EV ini terdiri dari dua divisi, yaitu divisi Teknis dan divisi Non-teknis. Bagian Teknis mempunyai tugas untuk membuat mobil, sedangkan Non-teknis bekerja pada bidang administrasi dan marketing tim. Tim EV ini mengawali debut pertamanya di KMLI 2013 dengan menyabet beberapa gelar seperti Best Accelerate dan Best Team di KMLI. Debut ini dilanjutkan dengan mengikuti FSAE Japan 2017.
Arjuna adalah tim EV pertama yang mewakili Indonesia di FSAE Japan 2017. Di tahun 2017 Arjuna berhasil menjadi 2nd Best Overall Result for ASEAN dan 4th Best Business Presentation. Sebagai tim EV mahasiswa pertama di Indonesia, Arjuna berhasil go international dan membuktikan bahwa Arjuna memiliki standar tinggi dan mampu untuk bersaing dengan tim EV dari mancanegara. Dekan Fakultas Teknik UGM, Nizam, mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi mahasiswa UGM yang berani berkompetisi di Jepang tersebut. “Tim Arjuna mengajarkan ketangguhan, kreativitas dan kerja sama mahasiswa lintas departemen bahkan lintas fakultas. Kami mendukung penuh tim ini untuk mewujudkan karya dan prestasinya. Semoga Tim Arjuna sukses mengaharumkan nama Indonesia dalam lomba yang diikuti”, ujarnya.
Sementara itu, Ketua Tim Arjuna, Ariestyan Darmawan mengatakan bahwa pihaknya yakin dengan desain mobil balap yang akan diikutsertakan dalam FSAE Jepang 2019. “Desain kami lebih baik daripada tahun lalu,” jelasnya. Pada tahun lalu, Tim Arjuna juga ikut serta dalam ajang kompetisi yang sama. Adapun pada tahun ini, Tim Arjuna telah menghabiskan dana sekitar Rp 700 juta untuk merakit mobil ini.
Mobil Arjuna generasi saat ini menggunakan motor BLDC Enstroj Emrax 208 80 kW yang disuplay dengan baterai Li-Ion NMC Volt, 300 Ampere. Tahun ini, Arjuna masih mempertahankan space frame dari steel tube namun memiliki design yang lebih ringan dan lebih rigid dari tahun sebelumnya serta dipadukan dengan sisi ergonomis bagi driver. Dari segi aerodinamis mobil, generasi ini memiliki design body yang lebih baik dari tahun sebelumnya sehingga mendukung performa yang lebih baik. Sedangkan dari sisi vehicle dynamic pada mobil Arjuna generasi ini, Arjuna melakukan upgrade untuk bagian steering dan breaking.
Keistimewaan mobil Arjuna generasi ini yaitu memiliki design yang lebih baik dari tahun sebelumnya dari sisi frame yang ringan, rigid dan ergonomis. Sistem suspension yang baik sehingga manuverability mobil lebih bagus. Dari bagian elektronis, khususnya bagian powertrain sendiri dikembangkan menjadi lebih baik lagi di generasi ini. Jika dipadukan dengan body dari mobil generasi ini yang sudah lebih ringan dari generasi sebelumnya, maka mobil generasi ini dapat melaju lebih kencang. Target Arjuna pada FSAE Japan 2019 ini antara lain adalah menjadi Best Electrical System, Top 10 Acceleration, Top 5 Overall, dan Top 3 Efficiency.