
Tim Al-Latif dari Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil menorehkan prestasi gemilang sebagai finalis dalam Essay Competition (EC) yang merupakan bagian dari Indonesia Chemical Engineering Event (I-CHALLENGE) UB 2025 oleh Departemen Teknik Kimia Universitas Brawijaya. Kompetisi ini mengusung “Integrating renewable energy and sustainable material to achieve green industry toward net zero emission in 2025”. Tim Al-Latif yang terdiri dari Najwa Laili Fajri dan Salwa Anindhyta Aristy (Teknik Kimia 2024) dengan dibimbing oleh Dosen Departemen Teknik Kimia UGM, Meiga Putri Wahyu Hardhianti, S.T., M.Eng. Mereka mengusulkan inovasi daur ulang limbah baterai Lithium ion dengan menggunakan leaching agent NADES (Natural Deep Eutectic Solvent) yang terintegrasi dengan precipitation dan crystallization.
Eco-Hydrometallurgy merupakan suatu metode pengolahan limbah baterai lithium-ion melalui proses ekstraksi logam-logam berharga yang terkandung di dalamnya, guna dimanfaatkan kembali dalam pembuatan baterai lithium-ion baru. Pada inovasi ini, diusulkan penggunaan Natural Deep Eutectic Solvent (NADES) yang terdiri atas choline chloride dan citric acid sebagai leaching agent. Citric acid yang digunakan diperoleh melalui proses ekstraksi dari limbah kulit jeruk, sehingga berpotensi mengurangi volume limbah rumah tangga. Dibandingkan dengan leaching agent konvensional, kombinasi choline chloride–citric acid menunjukkan efisiensi yang kompetitif serta mampu mengurangi limbah dan produk samping secara signifikan.
Dalam kompetisi EC, Tim Al-Latif melewati tiga tahap ketat: penyisihan dengan pengumpulan abstract, semifinal dengan full paper, serta final dengan presentasi ide inovasi di hadapan juri dan partisipasi dalam exhibition. Adapun inovasi ini dirancang untuk memenuhi permintaan industri baterai dan electric vehicle yang diperkirakan terus tumbuh pada tahun 2050. Eco-hydrometallurgy menawarkan solusi berkelanjutan sebagai alternatif daur ulang limbah baterai untuk mengurangi penambangan logam pemasok baterai dan merusak lingkungan. Sehingga dengan inovasi ini, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan industri tanpa merusak lingkungan serta berperan aktif dalam mengurangi limbah organik, khususnya limbah kulit buah. Keberhasilan Tim Al-Latif mencerminkan dedikasi generasi muda dalam menciptakan solusi inovatif untuk tantangan lingkungan dan industri. Prestasi ini diharapkan menginspirasi mahasiswa lain untuk terus berkontribusi pada pengembangan produk kimia berkelanjutan yang mendukung masa depan industri hijau.