Rara Ayu Lestary atau biasa dipanggil Rara, mahasiswi program Magister Teknik Kimia berhasil menjadi wisudawan terbaik UGM Program Pascasarjana Periode III Tahun Ajaran 2020/2021 (22 April 2021). Mahasiswi kelahiran Jambi, 23 tahun silam tersebut berhasil menyelesaikan studi dalam waktu 1 tahun 11 bulan 18 hari dengan IPK sempurna 4,0. “Rencananya setelah lulus, saya ingin mencoba melamar jadi dosen entah di Jawa atau balik ke Jambi, tergantung mana yang menerima”, tutur bungsu dari dua bersaudara ini ketika ditanya tentang target selanjutnya. Bagi Rara, profesi dosen merupakan profesi yang paling sesuai minatnya. “Dengan menjadi dosen, saya berharap bisa menjadi teladan bagi mahasiswa dan menyelipkan nilai-nilai kebaikan dalam setiap penyampaian materi perkuliahan” lanjut Rara.
Gadjah Mada Flying Object Research Center (GAMAFORCE) telah bergelut dalam Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) tahun 2020. Dalam kompetisi yang dihelat oleh Kemendikbud itu, GAMAFORCE mencetak tiga prestasi pada divisi technology development: Juara 1 Propulsion
System, Juara 2 Flight Controller, dan Juara Harapan 3 Airframe Innovation. Pada divisi racing plane, pesawat diberi misi melakukan penerbangan dengan lintasan berbentuk angka delapan secara cepat. Sebanyak 18 dari 34 tim yang bertanding, berhasil menyelesaikan misi.
GAMAFORCE sendiri menyelesaikan misi ini, namun belum meraih predikat juara.
Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik UGM memproduksi dan menyalurkan handsanitizer dan disinfektan untuk mendukung pencegahan dan penanggulangan Covid-19. Handanitizer dan disinfektan yang dibuat berbasis etanol dan hidrogen peroksida, dan kedua produk tersebut disalurkan secara gratis ke rumah sakit, puskemas, klinik, sekolah, rumah ibadah dan komunitas.
Kegiatan pembuatan handsanitizer diinisiasi Dr. Agus Prasetya dan Dr. Himawan Tri Bayu Murti Petrus di Laboratorium Konservasi Energi dan Pencegahan Pencemaran, Departemen Teknik Kimia FT UGM. Handsanitizer pada awalnya dibuat dalam skala kecil untuk kebutuhan mahasiswa, staf dan masyarakat sekitar kampus.
Universitas Gadjah Mada is honored to host the International Bioprocessing Association Subject Conference (IBASC 2020) in collaboration with International Bioprocessing Association (IBA). The conference will be held in the cultural city of Yogyakarta in Indonesia on September 8-9, 2020 in conjunction with the Workshop on High Impact Publication (September 7, 2020) by the Editor in Chief of Bioresource Technology (Elsevier), and Biomaterial Society Meeting (September 9, 2020).
The theme for IBASC 2020 is “Sustainable technologies for bioresource utilization: Bio-based products, bioenergy, and environmental protection”. The IBASC 2020 will bring together speakers and experts in various branches of bioprocess engineering from international/national universities, industries, research institutions, and also students. The conference will be a precious stage for participants to share the knowledge, experience, and the state of the art in the research and technology for bioprocessing applications. Furthermore, the forum could provide opportunities to enlarge collaboration among the participants.
Sebuah kebanggaan tersendiri bagi tim mahasiswa Teknik Kimia mampu membawa pulang trofi kemenangan dari lomba skala Regional – International ini. Tim ini memenangkan kejuaraan CERCo 2019 yang berlangsung di gedung baru DEKANAT Fakultas Teknik UNDIP Semarang. Kompetisi ini merupakan perlombaan karya tulis ilmiah berskala regional ASEAN dan terhitung ke dalam skala internasional. Kompetisi ini sudah berlangsung dari tanggal 9 Mei 2019 dengan beberapa tahapan seperti pengumpulan abstrak sampai dengan pengumpulan paper. Kemudian hari besar final dilakukan pada tanggal 26 Oktober 2019. CERCo 2019 ini memiliki beberapa sub tema yaitu antara lain : material, science, and development; climate and environment; food and bioprocess; separation proses; waste treatment; energy resources and renewable energy; pharmateutical materials; process and system engineering. Tim memilih sub tema pengolahan limbah menjadi produk yang lebih berguna karena memang produk yang diusung adalah memproses limbah tandan kosong kelapa sawit menjadi kertas box makanan.
YOGYAKARTA- Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada akan maju untuk mengikuti ajang kompetisi pembuatan mobil balap di kompetisi tahunan di Jepang, yaitu FSAE Japan 2019. FSAE Japan 2019 adalah kompetisi tahunan bagi mahasiswa di seluruh dunia untuk membuat sebuah mobil balap yang memilik spesifikasi tertentu, yaitu ICV, EV, Hybrid, dan Driverless. Kompetisi ini adalah kompetisi berstandar internasional baik dalam perlombaan tim maupun performa mobil. Mahasiswa UGM yang tergabung dalam Tim Arjuna akan ikut dalam kompetisi mobil listrik atau EV (Electric Vehicle).
Petroleum Industry Training 2019 merupakan salah satu program kerja Keluarga Mahasiswa Teknik Kimia (KMTK) FT UGM 2018/2019. Program kerja ini bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan dalam bentuk praktik dan manajemen tentang industri minyak, gas, geothermal, dan petrokimia.
PIT 2019 adalah sebuah rangkaian acara yang berorientasi pada bidang oil, gas, geothermal, dan petrochemical yang terdiri dari dua acara yakni talk show dan pelatihan yang diadakan selama dua hari. Talk show dilaksanakan pada hari Sabtu, 16 Maret 2019 kemudian dilanjutkan dengan pelatihan mengenai proses dan manajemen di dunia oil, gas, geothermal, dan petrochemical industry pada hari Sabtu dan Minggu tanggal 27 dan 28 April 2019. Pada program ini target pesertanya adalah mahasiswa dari berbagai universitas di Yogyakarta, mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia, dan masyarakat umum. Total peserta dari kegiatan ini sebanyak kurang lebih 150 peserta.
Indonesia merupakan sebuah negara yang saat ini sedang berkembang khususnya dalam bidang industri. Hal ini menyebabkan meningkatnya jumlah limbah yang dihasilkan dan dapat mencemari lingkungan. Karena itu, limbah harus diolah dengan baik dan dapat juga dimanfaatkan menjadi produk yang masih memiliki nilai jual Parahyangan mengadakan ajang kompetisi Come And Innovate In Chemical Engineering Phenomenal Competition (CONCEPT). Pada kompetisi ini diusung tema Green Chemistry. Kompetisi ini bertujuan untuk melatih mahasiswa dalam memecahkan permasalahan dan menerapkan ilmu teknik kimia dalam pembuatan produk no pangan berbasis limbah baik organik maupun anorganik.
Kompetisi CPDC PGD UI merupakan perlombaan dalam bidang perancangan produk berskala internasional yang diselenggarakan oleh Ikatan Mahasiswa Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Indonesia (IMTK FT UI) setiap tahunnya. Tahun ini, 2019, merupakan ke 11 kalinya acara ini diselenggarakan dan tahun ini CPDC mengusung tema “Solving Global Issue by Creating Enhanced Products for Daily Use.” Kompetisi diawali dengan pengumpulan abstrak pada 3 September 2018 dan diakhiri dengan putaran final pada 21-23 Maret 2019. Dua tim dari Teknik Kimia UGM berhasil melaju ke babak final dan harus bersaing dengan tim lain dari Universitas Indonesia, Universitas Brawijaya, Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Sepuluh November dan Universitas Katolik Parahyangan. Pada putaran final ini, setiap peserta akan memperkenalkan produk hasil rancangannya di depan juri. Selain itu pada putaran final diadakan juga exhibition untuk lebih memperkenalkan produk peserta.
Process Engineering and Energy Days (PGD), dahulu merupakan Petrogas Days, merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh Universitas Indonesia. Pada tahun ini, PGD UI 2019 mengangkat grand theme “INFINITY : Igniting the Impact of Future Leaders Towards Energy and Industry Sustainability” dengan tagline “Ignite the Impact”. Process Engineering and Energy Days terdiri dari berbagai kompetisi tingkat internasional, salah satunya adalah Chemical Product Design Competition (CPDC). Lomba ini diperuntukkan untuk mahasiswa dari berbagai program studi yang berfokus untuk merancang produk berbasis kimia yang aplikatif dan dapat diproduksi secara ekonomi.
Proses seleksi pada CPDC meliputi beberapa tahapan mulai dari pengumpulan abstrak atau konsep karya tulis, pengumpulan paper, kemudian tahap yang terakhir adalah presentasi karya yang disertai prototype dari produk yang diusung di depan juri. Puluhan konsep produk dikirimkan kepada panitia untuk dinilai oleh dewan juri. Setelah melalui serangkaian proses seleksi yang ketat dipilih 10 tim dari berbagai universitas di Indonesia.
Tim Covree Reborn merupakan salah satu dari 2 tim CPDC perwakilan Universitas Gadjah Mada yang terdiri dari Laurentius Damar Parthasiwi, Dionisius Resvian Gustiarso, Nadila Putri Perdani, Winayu Mutiara Ahsa, dan Sony Hartono Hostiadi dari Departemen Teknik Kimia, mengusung karya berjudul CLUE (Chitosan and Citric Acid Based Wood Glue). Produk kami merupakan lem kayu terbarukan dan ramah lingkungan berbasis chitosan yang dapat memberikan kekuatan ikat (bonding strength) yang setara bahkan melebihi lem kayu yang saat ini beredar di pasaran dan masih berbasis minyak bumi (tidak terbarukan).
Setelah berkompetisi secara sengit, tibalah saat pengumuman. Pada awarding night ini, penghargaan yang diberikan adalah First Winner, 1st Runner Up, 2nd Runner Up, serta Honorable Mention untuk Favourite Product. Adapun rincian penghargaan tersebut sebagai berikut :
• First Winner : IHS (Universitas Gadjah Mada)
• 1st Runner Up : Gryllus (Institut Teknologi Bandung)
• 2nd Runner Up : Covree Reborn (Universitas Gadjah Mada)
• 2nd Runner Up : The Cartier (Universitas Indonesia)
• Favourite Product : MA’EM (Universitas Katolik Parahyangan)
Merupakan salah satu pengalaman membanggakan bagi kami dapat mengharumkan nama Universitas Gadjah Mada di kancah Internasional. Semoga apa yang kami capai dapat menginspirasi setiap mahasiswa Universitas Gadjah Mada sehingga dapat terus mengukir prestasi di berbagai tempat di Indonesia maupun di kancah Internasional.
Bakti Gayeng Bakau merupakan sebuah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh Bidang Kesejahteraan Mahasiswa dan Pengabdian Masyarakat Keluarga Mahasiswa Teknik Kimia UGM. Kegiatan ini bertujuan untuk menambah wawasan mengenai perlindungan dan pelestarian ekosistem pantai kepada mahasiswa, khususnya mahasiswa Teknik Kimia UGM. Selain itu, tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mempromosikan rasa peka terhadap lingkungan sekaligus meningkatkan partisipasi mahasiswa Teknik Kimia UGM dalam bidang pelestarian lingkungan.
Indonesia merupakan negara yang besar. Menurut penelitian Jambeck pada tahun 2015 Indonesia merupakan negara terbesar kedua penghasil limbah plastik. Pada tahun 2017 sendiri Indonesia menyumbangkan sekitar 10,35 juta ton sampah plastik. Lantas apa yang akan kita lakukan sebagai penduduk Indonesia ini? Tidak lain dan tidak bukan adalah dengan mendaur ulangnya menjadi produk yang lebih berguna sehingga mampu meningkatkan nilai jualnya. Tim BIOCUP menginovasikan produk plastik biokomposit, yaitu plastik yang terbuat dari campuran bahan organik dan plastik konvensional biasa. Kali ini Tim BIOCUP menggabungkan bahan organik polisakarida dari makroalga dengan limbah botol plastik LDPE atau Low Density Polyethylene. Plastik biokomposit yang dihasilkan diuji tensile strength dan elongation – nya untuk mengetahui kekuatannya. Namun, kami mendapat saran agar dilakukan pengujian three point bending dan uji morfologi untuk mengetahui struktur dalam plastik biokomposit.
Pada tanggal 25-26 Januari 2019, Reactics Chemecar UGM mengirimkan dua tim delegasi untuk berpartisipasi dalam Process Engineering Energy Days Universitas Indonesia 2019. Kompetisi ini diadakan di Pusat Kegiatan Mahasiswa (Pusgiwa) UI. Tim yang dikirimkan adalah tim Reactics Gatotkaca yang dipimpim oleh Alam Dewantoro Jati dan tim Reactics Sembrani 2.0 yang dipimpin oleh As’ad Habibi. Kedua tim tersebut dibina dua dosen pembimbing yakni Yano Surya Pradana, S.T., M.Eng., dan Sugiyono, S.T., M.T., Ph.D. Reactics sembrani mengajukan mobil yang menggunakan reaksi dekomposisi hidrogen peroksida dengan katalis kalium iodida untuk dapat berjalan. Sementara tim Gatotkaca bertanding dengan mobil yang menggunakan reaksi yang sama namun menggunakan katalis ragi.
Indonesia merupakan negara yang amat teramat kaya dengan Sumber Daya Alamnya. Namun, apakah kami sebagai penduduk Indonesia harus senang dan berleha – leha? Tidak bukan? Kami harus selalu berkembang dan berproses untuk mengembangkan inovasi sumber daya energi yang ada. Kami senantiasa harus memanfaatkan semua SDA yang ada baik alam atau pun buatan untuk dijadikan sumber daya energi yang lebih berguna untuk anak cucu kita sehingga mampu menggeser sedikit atau bahkan banyak sumber daya energi fosil.
Industri papan partikel sedang populer. Ditandai dengan semakin marak penggunaannya sebagai bahan baku perabot rumah tangga. Di sisi lain papan partikel mayoritas dibuat dari kayu, yang tentunya berkorelasi dengan ketersediaan kayu. Melihat kenyataan ini, Muhammad Fahmi Abdul Aziz, Ganang Dino Utama, dan Timothy Elia Tallulembang (mahasiswa Teknik Kimia UGM semester 5), berfikir harus ada bahan baku lain sebagai alternatif kayu.
Maka muncullah ide dari Fahmi dkk. untuk menggunakan tandan kosong kelapa sawit, yang pemanfaatannya belum optimal, sebagai pengganti kayu untuk bahan baku papan partikel. Hal ini juga membantu mengurangi limbah tandan kosong kelapa sawit menjadi bahan yang bernilai guna. Harganya yang murah menjadikan biaya bahan baku papan partikel pun dapat ditekan. Selain itu, konsep ini menggunakan bahan perekat soy protein isolated (SPI) yang ramah dengan kesehatan.