Program student exchange merupakan salah satu program pelengkap yang dapat diikuti oleh mahasiswa Program Magister Teknik Kimia UGM. Secara reguler, Fakultas Teknik UGM mengadakan Program Research Student Exchange yang bekerjasama dengan Fakultas Teknik Ehime University (EU), Jepang. Program Research Student Exchange berlangsung selama satu bulan dan mahasiswa Ehime University berkesempatan mendapatkan pengalaman penelitian di UGM begitupun sebaliknya. Pada tahun 2022, Program Research Student Exchange ini diikuti oleh dua mahasiswa Ehime University dan lima mahasiswa dari UGM. Mahasiswa UGM yang mengikuti program ini berasal dari mahasiswa S1 Teknik Mesin, mahasiswa S2 Teknik Sipil, mahasiswa S1 Teknik Kimia, dan dua orang mahasiswa S2 Teknik Kimia. Kegiatan Research Student Exchange di Ehime University Jepang berlangsung pada tanggal 19 Oktober – 22 November 2022. Pada artikel ini, dua mahasiswa Prodi S2 Teknik Kimia UGM, Siti Mursidah dan Evita Maulidaturahma berkenan untuk membagi kisah mereka selama mengikuti program tersebut.
Ehime University berlokasi di Kota Matsuyama, Prefektur Ehime, Pulau Shikoku. Ehime University merupakan salah satu Universitas Negeri dengan dengan jumlah mahasiswa paling banyak di Pulau Shikoku. Kami berkesempatan mengikuti penelitian di Laboratorium Molecular Ecology and Health (MECOH) atau Center for Marine Environmental Studies (CMES) yang di pimpin oleh Kozo Watanabe Sensei. Penelitian di Laboratorium ini bertujuan untuk melakukan penelitian berkualitas menuju One Health, melindungi kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan di ekosistem perkotaan, air tawar, dan pesisir dari perspektif global.
Kegiatan di Ehime University diawali dengan kegiatan Opening Ceremony. Pada kesempatan ini, Ehime University memberikan ucapan selamat datang serta melakukan presentasi untuk mengenalkan Ehime University kepada mahasiswa Exchange Program.
Sebelum melakukan kegiatan di Laboratorium, mahasiswa Exchange diberikan pengetahuan dasar mengenai Bahasa Jepang. Kelas Bahasa Jepang merupakan kegiatan exchange program yang pertama diberikan oleh Ehime University kepada mahasiswa Exchange. Kelas ini diadakan selama dua hari untuk mempelajari beberapa percakapan dasar, perhitungan angka, serta waktu dalam Bahasa Jepang. Metode pembelajaran menggunakan gambar gambar yang menarik serta stiker tulisan jepang yang ditempelkan pada papan tulis. Pembelajaran juga sangat aktif karena dilakukan percakapan bergantian untuk setiap pelajar.
Selain mengikuti kelas Bahasa Jepang, mahasiswa Exchange juga mengikuti presentasi yang dilakukan oleh mahasiswa Ehime University yang telah melaksanakan program exchange di Indonesia, mereka mempresentasikan kegiatan yang dilakukan selama program berjalan, memberikan kesan dan pesan, serta melakukan tanya jawab dengan penanggung jawab program ini.
Selain melakukan kegiatan penelitian di laboratorium, mahasiswa Exchange juga berkesempatan untuk mengikuti field trip ke Kota Ozu. Field trip ke Kota Ozu dilakukan dengan mengunjungi dua lokasi i-construction. Pada kedua site ini, mahasiswa Exchange melihat excavator yang dilengkapi oleh satelit. Alat ini cukup canggih dimana alat akan berhenti otomatis pada kedalaman ataupun titik tertentu yang telah ditentukan sehingga memiliki keakuratan yang tinggi dan dapat menghasilkan kemiringan yang merata. Sedangkan excavator konvensional tidak dilengkapi sistem satelit sehingga memerlukan driver yang sudah berpengalaman untuk menentukan kedalaman galiannya.
Pada akhir pekan, mahasiswa Exchange biasanya melakukan kegiatan city tour baik bersama mahasiswa Ehime ataupun bepergian sendiri untuk mengenal kota. Salah satu tempat yang dikunjungi adalah Matsuyama Castle, yang merupakan kastil pada Era Edo. Mahasiswa Exchange juga pergi ke tempat tempat bersejarah seperti Bansuiso Castle, ke taman kota, maupun ke pusat perbelanjaan, serta mencoba kuliner khas Jepang yang sangat menarik.
Kegiatan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Exchange juga memberikan pengalaman yang sangat berharga. Mahasiswa Exchange bekerja di Laboratorium MECOH dengan dosen pembimbing yaitu Kozo Watanabe sensei. Kegiatan yang dilakukan di dalam laboratorium yaitu membantu penelitian yang dilakukan oleh research student berupa ekstraksi DNA dari bakteri yang ada di dalam limbah peternakan babi, air, dan rumah sakit. Flow chart yang mahasiswa Exchange lakukan sebagai berikut : 1.) Mengambil sampel (waste water, pig farm, hospital), 2.) Membuat media sebagai tempat tinggal bakter, 3.) Disimpan semalaman, lalu membuat cairan super natant, 4.) Collecting bakteri dari media menggunakan spatula, lalu di larutkan kedalam super natant, 5.) Centrifuge selama semalam, 6.) Membuang cairan super natant, 7.) Mengambil endapan lalu dilakukan ekstraksi DNA, 8.) Dilakukan pengecekan kualitas DNA dengan cara kuantitas menggunakan nano drop dan volume meter , 9.) Dilakukan PCR untuk melihat DNA secara visual, 10.) Melakukan gel electrophoresi, sebagai preparasi untuk melihat band di dalam DNA, 11.) Melakukan DNA squencing, 12.) Mengirim produk DNA squencing ke pabrik dan akan mendapatkan feedback berupa nama bakteri serta apakah bakteri terjadi resistan antibiotik atau tidak.
Memasuki akhir November 2022, program exchange segera berakhir. Setelah kegiatan di dalam laboratorium selesai, mahasiswa Exchange dapat mengikuti acara completion ceremony bersama para staff, sensei dan mahasiswa Ehime University. Completion ceremony merupakan acara penutupan dengan pembagian sertifikat acara exchange program dan adanya tukar kado bersama teman-teman Laboratorium MECOH. Banyak pengalaman yang mahasiswa Exchange peroleh selama mengikuti program ini, baik pengalaman yang dapat memperkuat keilmuan Teknik Kimia kami maupun pelajaran budaya masyarakat Jepang. Semoga pengalaman ini dapat memberikan wawasan pula kepada para pembaca, khususnya para mahasiswa Magister Teknik Kimia yang tertarik mengikuti program serupa di masa yang akan datang.
Completion ceremony bersama para staf, sensei, dan mahasiswa Ehime University