
Bangkok, Thailand (1-6 Februari 2025) – Jilda Sofiana Dewi, mahasiswa Magister Teknik Kimia di Universitas Gadjah Mada (UGM), berhasil meraih Medali Perunggu di ajang International Intellectual Property, Invention, Innovation and Technology Exposition (IPITEx) 2025. Acara bergengsi ini diadakan di Bangkok, Thailand, dan diikuti oleh 95 institusi dari 22 negara, termasuk China, Korea Selatan, Polandia, Vietnam, Inggris, dan Laos, yang menampilkan inovasi terbaik dari seluruh dunia.
Proyek Jilda yang meraih penghargaan berada di kategori Kosmetik/Produk Perawatan Pribadi, menyoroti dedikasinya dalam mengembangkan solusi berkelanjutan yang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam memastikan akses terhadap air bersih dan sanitasi. Pendekatan inovatifnya tidak hanya memenuhi kebutuhan industri kosmetik tetapi juga menekankan pentingnya keberlanjutan lingkungan.
IPITEx merupakan salah satu pameran inovasi terbesar di Asia, menyediakan platform bagi peneliti, akademisi, dan inovator untuk berbagi ide dan memperkenalkan inovasi mereka kepada dunia. Tahun ini, acara ini bertepatan dengan Thailand Inventors Day, sebuah kesempatan penting yang didukung oleh National Research Council of Thailand yang semakin meningkatkan visibilitas dan dampak inovasi yang dipresentasikan.
Apa yang membedakan IPITEx adalah komitmennya untuk mendukung hak kekayaan intelektual, mendorong kolaborasi global antara inovator dari berbagai negara. Acara ini menjadi kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan pengakuan dan penghargaan internasional, sekaligus memperluas jaringan dengan investor, akademisi, dan profesional industri.
Jilda mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan untuk mewakili Indonesia di platform bergengsi ini. “Memenangkan penghargaan ini bukan hanya pencapaian pribadi; ini adalah bukti kerja keras dan dedikasi tim saya serta dukungan dari universitas saya. Saya berharap dapat menginspirasi orang lain untuk mengejar inovasi yang berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan, terutama di bidang air bersih dan sanitasi,” ujarnya.
Persaingan di IPITEx sangat ketat, dengan banyak proyek inovatif yang bersaing untuk mendapatkan perhatian. Proyek Jilda menonjol karena pendekatannya yang unik dalam mengintegrasikan praktik berkelanjutan di industri kosmetik, yang sering kali dikritik karena dampak lingkungannya. Karyanya tidak hanya bertujuan untuk menyediakan solusi perawatan pribadi yang efektif tetapi juga untuk mempromosikan penggunaan air bersih dalam proses produksinya.
Mengikuti IPITEx memiliki banyak manfaat, termasuk meningkatkan eksposur penelitian dan inovasi di tingkat internasional. Ini memungkinkan peserta untuk terhubung dengan akademisi dan profesional dari berbagai negara, mendorong kolaborasi dan pertukaran pengetahuan yang dapat mengarah pada kemajuan lebih lanjut di bidang masing-masing. Pengakuan yang diterimanya di IPITEx 2025 adalah langkah signifikan menuju promosi praktik berkelanjutan di industri yang memiliki dampak langsung pada lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Sebagai kesimpulan, pencapaian Jilda Sofiana Dewi di IPITEx 2025 tidak hanya membawa kebanggaan bagi Indonesia tetapi juga menyoroti pentingnya inovasi dalam mencapai SDGs. Dedikasinya untuk menciptakan solusi berkelanjutan di industri kosmetik adalah contoh cemerlang bagaimana inovator muda dapat berkontribusi pada masa depan yang lebih baik bagi semua.