Pada tanggal 27 Agustus hingga 2 September 2024 yang lalu dua mahasiswa dari Departemen Teknik Kimia menjadi delegasi dalam Program Based Learning (PBL) di National Taiwan University of Science and Technology (NTUST/Taiwan Tech), Taipei – Taiwan. Acara ini diikuti oleh 39 mahasiswa di bidang chemical engineering dan applied chemistry dari Taiwan, Jepang, dan Indonesia. Pada kesempatan kali ini kedua mahasiswa yang menjadi delegasi adalah Elia Trisnawati dari Program studi Magister Teknik Kimia dan Inggit Borisha dari Program studi Magister Teknik Pengendalian Pencemaran Industrial, Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik – UGM. Delegasi dari Indonesia yang turut berpatisipasi berasal dari berbagai universitas yang rutin mengirimkan delegasi pada program ini seperti Institut Teknologi Surabaya, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Katolik Widya Mandala.
Tema yang diangkat pada tahun ini adalah “Net Zero Carbon Reduction” pada kesempatan kali ini peserta mendapatkan pemaparan materi melalui online dan juga offline dimana pemaparan materi secara online dilaksanakan seminggu sebelum program berjalan, adapun materi tidak hanya berfokus bagaimana suatu usaha dalam mengurangi karbon dalam memitigasi pemanasan global lebih lanjut. Namun juga peserta dipaparkan dengan materi terkait updated research yang dilakukan di Departemen Chemical Engineering NTUST yang dipaparkan berupa “Biological Applications of Fluorescent Nanodiamonds”, “Carbon dioxide capture utilization and storage”, dan “Introduction to Artificial Intelligence (AI)”.
Pada saat opening ceremony seluruh peserta disambut dengan hangat oleh seluruh panitia dan juga Prof. Yuan-Pang Hsieh dan Chairperson dari Chemical Engineering Ming-Hua Ho dilanjutkan dengan perkenalan diri masing-masing. Materi-materi yang diberikan pada saat program sangat beragam seperti AI & Chemical Engineering, bagimana selama ini kita melihat chemical engineering merupakan suatu proses yang jauh dari kata AI pada memaparan ini AI dapat dikolaborasikan terhadap proses-proses yang dapat berjalan secara chemical engineering. Pemaparan selanjutnya adalah pemaparan mengenai “AI and Cell Identification” pada proses ini kita dapat melihat suatu proses perhitungan kultur (Total plate count) sel E.colli dan S.Aureus dapat dihitung dengan suatu alat secara langsung dengan akurasi pembacaannya 99% terutama pada koloni S. Aureus yang memiliki koloni yang tidak sebesar E.colli, chemical engineering dari NTUST memanfaatkan perkembangan AI untuk mendapatkan alat yang jauh lebih affordable daripada alat yang tersedia secara komersial dengan akurasi pembacaan yang tinggi. Kemudian peserta PBL dapat merasakan experiment kimia sel volta menggunakan VR yang telah dikembangkan oleh mahasiswa Ph.D dari grup Hao-Yeh Lee di NTUST, ini merupakan pengalaman yang tak terduga bagi setiap peserta dimana selama ini eksperimen yang dilakukan berbasis laboratorium dapat dilakukan menggunakan VR.
Selain, mendapatkan pemaparan mengenai materi-materi yang sangat menambah pengetahuan peserta juga diberi kesempatan dengan memberi pemaparan mengenai bagaimana AI dapat bersinergi di kehidupan sehari-hari dan bagaimana AI dapat menjawab suatu tantangan di usaha pengurangan emisi karbon. Pada kesempatan kali ini peserta dibagi menjadi beberapa kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari berbagai latar belakang negara yang berbeda Jepang, Taiwan, dan Indonesia. Sehingga terjalin komunikasi yang baik antara tiga negara dan bersinergi dalam menyampaikan paparan secara lancar.
Tidak hanya mempelajari mengenai trend research yang ada di NTUST peserta juga diajak untuk mengetahui kehidupan sosial di Taiwan seperti mempelajari warisan budaya dari Taiwan dengan mengunjungi Taiwan National Museum, merasakan transportasi publik di Taipei, dan menikmati keindahan alam yang disuguhkan dalam pengalaman yang tak terlupakan.