Mahasiswa Departemen Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada kembali menorehkan pretasi di tingkat internasional. Tim BUMDest yang terdiri atas Albertus Alphero Tangkilisan (Teknik Kimia 2016), Jonathan Kent Sorensen (Teknik Kimia 2015), Muhammad Hafish Mahdi (Teknik Kimia 2015), Natali Gupita Abhirama (Teknik Kimia 2015), dan Yohanes Susanto (Teknik Kimia 2015) menjuarai kompetisi Greenpreneurs yang diadakan oleh Global Green Growth Institute (GGGI), bekerja sama dengan Student Energy dan Youth Climate Lab.
Greenpreneurs adalah kompetisi virtual memperebutkan seed capital sebesar US$5000 untuk mendukung para pemuda di negara berkembang dalam inkubasi bisnis yang berdasarkan ide sustainable growth. Tim BUMDest bersaing dengan 348 tim lain yang berasal dari berbagai negara, di antara lain: Kamboja, Rwanda, Pakistan, dan Meksiko. Untuk kompetisi ini, BUMDest mengusung ide pestisida organik tahan hujan yang berbahan minyak daun cengkeh dan minyak daun sereh. Produk ini diberi nama CountrySide.
Dari 348 tim yang mendaftar, dipilih 10 tim sebagai finalis yang kemudian diberi mentoring secara khusus untuk mematangkan ide bisnis masing-masing. Pada akhirnya, terpilih empat pemenang yakni: WEYE Clean Energy (Uganda), BUMDest (Indonesia), PAVECO (Maroko), dan Cambodia Green Infrastructure (Kamboja). Perwaklian dari keempat finalis diundang untuk menghadiri Joint Seventh Session of the Council and Eleventh Session of the Assembly GGGI di Seoul, Korea Selatan pada Rabu, 31 Oktober 2018. Pada kesempatan ini, masing-masing diberi kesempatan untuk memberikan pitch selama tiga menit di hadapan perwakilan 30 negara anggota GGGI, di antaranya: Burkina Faso, Indonesia, Vanuatu, dan Pantai Gading. Selain itu, pitch juga dilakukan secara live dan direkam keeseokan harinya untuk disiarkan ke jajaran petinggi GGGI di tiap cabang.
Pemberian penghargaan secara simbolik dilakukan setelah sesi berakhir oleh Ban Ki-moon, Presiden GGGI yang juga adalah mantan Sekretaris Jendral Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan Frank Rijsbergman, Direktur Jendral GGGI. Perwakilan tiap tim juga diberi kesempatan untuk diwawancarai oleh jurnalis Korea Selatan dari dua media nasional ternama untuk mempublikasikan idenya.