Lingkungan sekolah dan pesantren sering kali menghadapi tantangan dalam mengelola limbah organik, seperti sisa sayuran dan kulit buah, yang berpotensi mencemari lingkungan jika dibiarkan menumpuk. Menjawab tantangan ini, Tim dari Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui Program Pengabdian Kepada Masyarakat berbasis Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG) Tahun 2024, menghadirkan inovasi untuk memberdayakan siswa dalam mengelola limbah organik menjadi produk bernilai ekonomi tinggi.
Program ini dilaksanakan di SMP dan Pesantren Bumi Cendekia, Sleman, di bawah koordinasi Ir. Yuni Kusumastuti, S.T., M.Eng., D.Eng., IPM. Program ini merupakan lanjutan dari upaya yang telah dimulai pada tahun sebelumnya, di mana siswa diperkenalkan pada pembuatan eco-enzyme. Eco-enzyme adalah hasil fermentasi limbah organik yang dapat diolah menjadi berbagai produk, seperti sabun, pembersih, disinfektan, hingga pupuk cair, yang semuanya memiliki potensi ekonomi.
Eco-enzyme merupakan produk ramah lingkungan yang mudah dibuat dengan memanfaatkan sisa sayuran dan kulit buah yang difermentasi. Proses ini menghasilkan cairan multifungsi yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Program di SMP dan Pesantren Bumi Cendekia mengintegrasikan pelatihan pembuatan eco-enzyme dengan pengolahan produk turunan seperti sabun cair dan sabun batang. Para siswa bukan hanya mempelajari proses teknisnya, tetapi juga memahami nilai ekonomi dan manfaat lingkungan dari produk-produk ini.
Program TTG 2024 tidak hanya bertujuan mengajarkan keterampilan teknis, tetapi juga menumbuhkan karakter dan kepedulian lingkungan di kalangan siswa. Melalui kegiatan ini, siswa-siswi didorong untuk lebih peduli terhadap lingkungan dengan cara yang praktis dan bermanfaat. Mereka diajari cara memilah sampah organik dan mengubahnya menjadi sesuatu yang bernilai, sambil dilatih keterampilan wirausaha berbasis produk eco-friendly.
Program ini mencakup beberapa kegiatan penting, mulai dari identifikasi potensi pengelolaan limbah organik di lingkungan pesantren, hingga pelatihan pembuatan ecoenzyme dan pengembangan produk turunannya. Tidak hanya itu, UGM juga mengadakan kampanye “Yuk Pilah Sampahmu” yang bertujuan meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya memilah sampah sebagai langkah awal dalam pengelolaan lingkungan. Kegiatan ini diperkaya dengan lomba poster dan video pendek bertema ekoliterasi untuk memotivasi siswa agar lebih kreatif dan memahami konsep keberlanjutan.
Melalui program pengabdian ini, diharapkan siswa-siswi SMP dan Pesantren Bumi Cendekia tidak hanya memahami teknologi pengolahan limbah organik berbasis eco-enzyme, tetapi juga dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk kedepan, program ini dapat menjadi contoh nyata dalam menciptakan produk ramah lingkungan yang bermanfaat bagi Masyarakat. Dengan demikian, program ini tidak hanya berperan dalam pengelolaan sampah, tetapi juga dalam membentuk generasi muda yang peduli terhadap lingkungan serta siap menghadapi tantangan kewirausahaan berbasis keberlanjutan. Program ini menjadi bukti bahwa teknologi dan ilmu yang dikembangkan di kampus dapat ditransfer ke masyarakat, memupuk kesadaran lingkungan, dan menciptakan solusi praktis yang bermanfaat. Upaya seperti ini diharapkan dapat memotivasi lebih banyak pihak untuk bergerak aktif dalam pengelolaan lingkungan berkelanjutan.