Komitmen terhadap pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab terus menjadi perhatian utama industri pulp dan kertas. Menjawab tantangan tersebut, PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper (PT TeL) menjalin kerja sama strategis dengan Pusat Kajian LKFT Universitas Gadjah Mada, yang diwakili oleh tim peneliti dari Departemen Teknik Kimia UGM, dalam sebuah kajian teknis pengurangan kekeruhan dan warna pada air limbah terolah dari Effluent Treatment Plant (ETP). Kolaborasi ini tidak hanya berfokus pada pemenuhan standar lingkungan, tetapi juga pada upaya mencari solusi teknis yang efektif, aplikatif, dan berkelanjutan, sejalan dengan prinsip industri hijau dan pengelolaan sumber daya yang bertanggung jawab. Kegiatan kerja sama ini dilaksanakan dalam rentang waktu Januari hingga Agustus 2025.
SDGS
UGM Kembangkan Prediksi Pirolisis Biomassa Berbasis Machine Learning dan Tingkatan Taksonomi Tanaman
Tim peneliti dari Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan pendekatan baru dalam prediksi hasil pirolisis biomassa dengan memanfaatkan kecerdasan buatan (machine learning) yang dipadukan dengan tingkatan taksonomi bahan baku. Penelitian ini dilakukan oleh Dr. Jonas Kristanto bersama Dr. Muhammad Mufti Azis dan Prof. Suryo Purwono, dan telah dipublikasikan pada jurnal internasional Biomass and Bioenergy.
Dalam penelitian ini, kuantitas produk pirolisis diprediksi menggunakan machine learning berbasis dataset mutakhir yang dihimpun dari 1.006 data eksperimen pirolisis dari ratusan publikasi ilmiah bereputasi sejak tahun 2021. Dataset tersebut mencakup komposisi unsur, analisis proksimat, kandungan lignoselulosa, serta kondisi operasi seperti suhu pirolisis, ukuran partikel, laju pemanasan, waktu tinggal, dan laju aliran gas.
Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik UGM resmi meluncurkan Massive Open Online Course (MOOC) bertema Life Cycle Assessment (LCA) melalui platform mooc.ugm.ac.id. Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen UGM dalam menghadirkan pendidikan yang inklusif dan bermutu, sekaligus mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama SDG 4 (Quality Education) dan SDG 12 (Responsible Consumption and Production).
Kursus LCA ini ditujukan bagi mahasiswa, profesional, dan pelaku industri yang ingin mempelajari LCA secara sistematis. Selain materi komprehensif, kedua kursus juga dilengkapi kuis-kuis sederhana untuk membantu peserta mengevaluasi pemahaman dan progres belajar.
Program ini terdiri dari dua mata kuliah LCA yang saling melengkapi:
- Teori Penilaian Daur Hidup (Life Cycle Assessment; LCA)
https://mooc.ugm.ac.id/courses/teori-penilaian-daur-hidup-life-cycle-assessment-lca/
Materi ini menyajikan konsep dasar, kerangka kerja, serta metodologi LCA berdasarkan standar SNI ISO 14040 dan ISO 14044. Peserta akan mempelajari tahapan LCA mulai dari penetapan tujuan dan ruang lingkup, pengembangan inventarisasi daur hidup, penilaian dampak lingkungan, hingga interpretasi.
Lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada berkesempatan mengikuti Ehime University Short Term Exchange Program 2025, sebuah program pertukaran pelajar yang berlangsung pada 15 Oktober-14 November 2025 di Matsuyama, Perfektur Ehime, Jepang. Peserta berasal dari berbagai departemen di Fakultas Teknik UGM, termasuk satu mahasiswa dari Departemen Teknik Kimia. Program ini merupakan bentuk kerja sama antara Fakultas Teknik UGM dan Faculty of Engineering Ehime University dalam memberikan pengalaman akademik, riset, dan pengenalan budaya dalam lingkungan internasional.
Yogyakarta, Indonesia — Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui tim penelitinya resmi memperoleh pendanaan International Science Partnerships Fund (ISPF) dari British Council untuk proyek riset kolaboratif dengan Imperial College London (ICL), Inggris. Informasi pendanaan ini disampaikan secara resmi melalui surat Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan (Ditjen Risbang) melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) nomor 1563/C3/DT.05.00/2025 tanggal 21 November 2025.
Tim UGM dipimpin oleh Dr. Hanifrahmawan Sudibyo (FT UGM) dengan anggota Prof. Wiratni, Dr. Lisendra Marbelia, dan Dr. Akmal Irfan Majid. Di pihak Inggris, kolaborasi ini dipimpin oleh Dr. Anna Hankin dari Imperial College London. Proyek ini terpilih dalam skema hibah ISPF di bawah tema Advanced Materials and Manufacturing, yang berfokus pada pengembangan material canggih dan teknologi manufaktur berkelanjutan.
Penelitian ini melibatkan kolaborator dari UGM (Prof. Arief Budiman, Prof. Wiratni, Dr. Eng. Ngadisih, Dr.nat.techn. Rizki Maftukhah, dan Robertus D. D. Putra, S.T., M.Eng., Ph.D.), BRIN (Dr. Ai Dariah dan Dr. Edi Wiloso), IPB University (Dr. Joni Jupesta), serta mitra industri dari PT Astra Agro Lestari Tbk. Riset akan difokuskan pada tiga aspek utama: fabrikasi biochar, uji agronomi, serta kajian Life Cycle Assessment (LCA) dan teknoekonomi. Pada tahap fabrikasi, tim menargetkan pengembangan biochar dengan rendemen tinggi dan stabilitas karbon jangka panjang. Uji agronomi akan menelaah dampak aplikasi biochar terhadap fisiologi tanaman, fiksasi nutrisi, perubahan sifat fisik–kimia–biologi tanah, serta emisi gas rumah kaca pada fase vegetatif tanaman sawit belum menghasilkan. Sementara itu, studi LCA akan menghitung potensi kredit karbon berdasarkan jumlah karbon stabil yang tersimpan dikurangi seluruh emisi proyek menggunakan metodologi Verra VM0044 atau Gold Standard BCRS, menghasilkan estimasi Net Avoided Emission sebagai dasar perhitungan VCU/VER.
Selain kredit karbon, penelitian ini juga menargetkan perolehan nutrient credit melalui kuantifikasi co-benefits agronomi. Pengurangan kebutuhan pupuk N, P, dan K setelah aplikasi biochar dihitung sebagai ΔN, ΔP, dan ΔK, kemudian dikonversi menjadi nutrien yang dihemat (kg/ha/tahun) serta emisi yang dihindari menggunakan faktor emisi IPCC 2019. Apabila metodologi co-benefit diakui dalam skema karbon, nilai tersebut dapat dikonversi menjadi Nutrient Offset Units (NOUs) yang dapat diklaim sebagai co-benefit credits atau Sustainable Agriculture Enhancement Units (Gold Standard). Luaran penelitian mencakup kredit nutrien per hektare per tahun, estimasi emisi pupuk yang terhindarkan, serta peningkatan efisiensi pemanfaatan nutrisi.
Mahasiswa Departemen Teknik Kimia FT UGM berhasil meraih juara 1 dalam Case Study Competition (CAT!ON) Chemistry Fair UI 2025 yang diselenggarakan pada 15–16 November 2025 di Departemen Kimia FMIPA Universitas Indonesia. Mengusung tema “Driving Industrial Transformation towards a Decarbonized Society,” kompetisi ini menjadi wadah bagi mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi untuk menguji kemampuan analisis kasus industri berbasis data dan sains, sekaligus mengembangkan gagasan teknologi rendah karbon yang aplikatif dan ekonomis. Keikutsertaan tim Teknik Kimia FT UGM juga menjadi upaya untuk berkontribusi dalam kompetisi paper tingkat nasional serta membawa nama baik departemen di kancah akademik.
Yogyakarta, 3 November 2025 — Tim peneliti yang dipimpin oleh Ir. Hanifrahmawan Sudibyo, S.T., M.Eng., M.S., Ph.D. dari Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada (UGM), sedang melaksanakan penelitian kolaboratif internasional dalam program e-ASIA Joint Research Program (e-ASIA JRP) dengan nomor kontrak 69/IV/KS/04/2025.
Penelitian ini berfokus pada pemanfaatan biomassa limbah industri pulp dan kertas (pulp and paper mill sludge, PPMS) melalui proses pirolisis katalitik untuk menghasilkan biochar sebagai carbon dioxide removal agent (agen penyerapan CO₂ jangka panjang), sekaligus memproduksi biocrude oil dan syngas sebagai sumber energi terbarukan.
Tim Al-Hikmah dari Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil menorehkan prestasi membanggakan sebagai finalis dalam Bioleague 2025 – Case Study Competition, sebuah ajang ilmiah internasional di bidang rekayasa biologis yang diselenggarakan oleh Society for Biological Engineering Universitas Indonesia Student Chapter (SBE UI SC), organisasi di bawah komunitas teknologi American Institute of Chemical Engineers (AIChE). Kompetisi ini bertujuan menjadi wadah pengembangan kreativitas, rasa ingin tahu, serta kemampuan pemecahan masalah mahasiswa dalam konteks rekayasa biologis berkelanjutan.
Tim Maba Penasaran, yang beranggotakan dua mahasiswa baru, Faiq Fadhlul Aziz dan Fabiola Icasia Rahmah, berhasil berangkat ke Universitas Sebelas Maret dalam rangka mengikuti babak final Ecodays National Essay Competition (ENASCO) 2025. ENASCO 2025 adalah salah satu rangkaian event yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret, ECODAYS 2025. Tema dari ECODAYS 2025 adalah “Every Step Counts in Creating a Zero Emission Future” dan Tim Maba Penasaran mengusung inovasi dengan sub-tema Advanced and Environmentally Friendly Materials.
Pencapaian ini semakin memperkuat rekam jejak gemilang Reactics dan menjadi bukti konsistensi tim dalam mempertahankan prestasi di tingkat nasional maupun internasional. Setiap kemenangan yang diraih merupakan cerminan komitmen Reactics dalam menghadirkan inovasi dan performa terbaik di berbagai ajang perlombaan.
Tim Aswatama Reactics Chem-E-Car UGM dipimpin oleh Ichwan Amirudin (Departemen Teknik Kimia), yang beranggotakan tiga orang, yaitu Catur Rahmat Pratama (Departemen Teknik Mesin dan Industri), Violin Frastica (Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika), serta Syah Reza Atta (Departemen Teknik Kimia). Rasendriya Aradhana Aji (Departemen Teknik Kimia) juga turut berkontribusi sebagai manajer tim. Kerja sama dan sinergi seluruh anggota tim mampu melahirkan mobil berbasis reaksi kimia dengan kinerja yang efisien dan optimal.
Bagi Kapten Ichwan, kemenangan sejati bukan sekadar hasil akhir atau siapa yang paling unggul di atas kertas. Lebih dari itu, ia melihat kemenangan sebagai perjalanan panjang yang penuh semangat dan ketekunan. Usai perjalanan tim di ICHEDECE 2025, Ichwan menyampaikan, “Kemenangan bukan milik mereka yang paling unggul, tetapi milik mereka yang tak pernah menyerah.” Baginya, kalimat itu menggambarkan seluruh perjuangan tim bukan hanya tentang hasil, melainkan tentang keyakinan untuk terus maju sampai akhir. Setiap usaha, kegigihan, dan kebersamaan menjadi wujud nyata dari makna kemenangan yang sesungguhnya.
Pada perlombaan ini, Reactics Aswatama menciptakan prototipe mobil bertenaga sel galvanik yang efisien dan ramah lingkungan. Syah Reyza Atta menyebutkan bahwa keistimewaan mobil yang dibuat oleh tim Reactics terletak pada sistem penghentian geraknya yang memanfaatkan prinsip reaksi kimia thiosulfate crystallization clock. Setelah jangka waktu tertentu, mobil dapat berhenti secara otomatis sesuai dengan desain reaksi yang telah ditetapkan. Setiap bagian dari mobil dirancang tidak hanya untuk berfungsi sebagaimana mestinya, tetapi juga untuk menunjukkan semangat di baliknya. Semangat untuk belajar dari setiap kesalahan, beradaptasi dengan tantangan, dan mengubah teori menjadi karya yang nyata.
Setiap keberhasilan selalu didahului oleh proses panjang yang penuh tantangan, begitu pula yang dialami oleh Tim Aswatama. Selama masa persiapan, tim ini menghadapi berbagai kendala teknis dan nonteknis yang menguji ketelitian, kesabaran, serta kekompakan antaranggota. “Berbagai permasalahan muncul, mulai dari reaksi kimia yang tidak konsisten, rangkaian listrik yang sempat mengalami gangguan, hingga rasio roda gigi yang perlu disesuaikan ulang agar mobil dapat berfungsi secara optimal. Saat hari perlombaan tiba, situasi menjadi semakin menegangkan ketika mobil sama sekali tidak dapat bergerak pada dua sesi awal,” ungkap Violin. Meski demikian, di tengah tekanan dan rasa cemas, seluruh anggota tim berusaha tetap tenang, berdoa, dan percaya pada kemampuan sendiri. Sikap pantang menyerah tersebut akhirnya membuahkan hasil manis, mobil yang sebelumnya tidak bergerak justru mampu tampil dengan tingkat presisi tertinggi.
Menurut Catur, momen paling penting selama lomba bukan hanya saat mobil berhasil berjalan sesuai target, tetapi justru ketika berada di tengah-tengah persiapan. “Menurutku, momen penting dalam lomba itu adalah ketika di tengah-tengah persiapan, ada aja masalah yang datang. Saat itu kita dituntut untuk lebih tenang, berpikir cepat, dan tetap mengingat Tuhan,” ungkapnya. Ia menambahkan bahwa situasi tersebut menjadi pengingat bahwa kemenangan tidak hanya ditentukan oleh kemampuan teknis, tetapi juga pada kemampuan untuk mengendalikan diri dan menjaga kekompakan tim di bawah tekanan. Dari setiap kendala yang muncul, tim belajar untuk beradaptasi, mencari solusi secara kreatif, dan memperkuat kepercayaan satu sama lain. Momen-momen seperti itulah yang membuat perjuangan tim terasa begitu berharga dan menjadi bagian tak terlupakan dari perjalanan menuju juara.
Prestasi membanggakan ini terwujud berkat kolaborasi yang solid dari seluruh anggota Reactics Chem-E-Car UGM serta bantuan dari berbagai pihak. Kunci kesuksesan tim juga berasal dari dukungan dan arahan dari para dosen pembimbing Reactics, yaitu Bapak Budhijanto, ST., MT., Ph.D., IPM, Bapak Addin Suwastono, S.T., M.Eng., Bapak Mokhammad Fajar Pradipta, S.Si., M.Eng., dan Bapak Robertus Dimas Dhewangga Putra, S.T., M.Eng., PhD.
Kesempatan ini menjadi momen berharga bagi Tim Reactics Chem-E-Car dalam bersaing di kompetisi. Prestasi yang diraih menjadi bukti nyata dedikasi dan kerja keras seluruh anggota tim. Ke depannya, Tim Reactics Chem-E-Car membawa harapan besar untuk terus mengukir prestasi di kompetisi-kompetisi berikutnya, baik di tingkat nasional maupun internasional. Dengan semangat inovasi dan kolaborasi yang tinggi, tim bertekad untuk mempertahankan tradisi juara serta terus membawa nama Universitas Gadjah Mada dan Indonesia ke kancah dunia.
Kegiatan ini meliputi diskusi terkait kurikulum Teknik Kimia di ITK, penyampaian kuliah tamu bertema “Pengantar Statistik dalam Teknik Kimia”, serta sosialisasi mengenai Program Magister Teknik Kimia (MTK) dan Program Magister Teknik Pengendalian Pencemaran Industrial (MTPPI) UGM.
Pada sesi kuliah tamu, Ir. Muhammad Mufti Azis, S.T., M.Sc., Ph.D. menyampaikan materi mengenai pentingnya penerapan metode statistik dalam bidang rekayasa kimia. Beliau menekankan bahwa perancangan eksperimen dan pengolahan data yang berbasis pendekatan statistik dapat membantu meningkatkan efisiensi penelitian serta mendukung pengambilan keputusan yang lebih akurat di bidang teknik kimia.
Selain kuliah tamu, kegiatan ini juga menjadi kesempatan untuk memperkenalkan lebih jauh profil dan keunggulan Program Magister di Departemen Teknik Kimia UGM kepada sivitas akademika ITK. Tim dari UGM juga berdiskusi dengan jajaran dosen Teknik Kimia ITK mengenai pengembangan kurikulum serta peluang kerja sama akademik dan penelitian ke depan.
Departemen Teknik Kimia UGM menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Bapak Asyful Hariyadi, M.Eng. selaku Koordinator Prodi Teknik Kimia ITK beserta jajaran dosen, yaitu Ibu Nita Ariestiani Putri, M.Eng., Ibu Rizka Lestari, M.Eng., dan Bapak Jefri Pandu Hidayat, M.T., atas sambutan yang hangat dan kolaboratif. Menariknya, Bapak Asyful, Ibu Nita, dan Ibu Rizka merupakan alumni Program Magister Teknik Kimia UGM, sehingga kegiatan ini turut menjadi ajang silaturahmi yang mempererat hubungan antara alumni dan Departemen.
Kegiatan berlangsung dengan antusias dan diakhiri dengan sesi foto bersama serta penyerahan cenderamata.
Pada kompetisi ini, tim CarbonSteel mengusung inovasi berjudul HIPRO, yaitu sebuah sistem terintegrasi untuk valorisasi limbah gliserol dari industri biodiesel menjadi propilen glikol bernilai tinggi. Teknologi ini mengubah produk samping biodiesel, yaitu gliserol mentah 8, menjadi propilen glikol melalui proses hidrogenolisis9. Keunggulan utama HIPRO terletak pada penggunaan hidrogen hijau yang diproduksi secara mandiri melalui elektrolisis air, dengan sumber energi berasal dari teknologi Photovoltaic-Thermal (PVT) yang efisien.
Inovasi HIPRO dirancang untuk menjawab tantangan ketergantungan impor propilen glikol di Indonesia, yang pada tahun 2023 mencapai 38.154 ton dengan nilai devisa 54,1 juta US. Berdasarkan analisis, sistem HIPRO mampu mengurangi jejak karbon hingga 33% dibandingkan proses petrokimia konvensional, dengan estimasi emisi hanya sebesar 3,19 kg CO2 per kg propilen glikol.
HIPRO turut mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin ke-7 (Energi Bersih dan Terjangkau) melalui pemanfaatan energi surya, poin ke-9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) dengan membangun kemandirian industri kimia nasional, poin ke-12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab) dengan mengolah limbah menjadi produk bernilai, serta poin ke-13 (Penanganan Perubahan Iklim) melalui pengurangan emisi gas rumah kaca.
Keberhasilan tim CarbonSteel mencapai tahap final menunjukkan peran strategis generasi muda dalam merancang solusi inovatif untuk kemandirian industri dan keberlanjutan lingkungan. Inisiatif HIPRO membuktikan bagaimana inovasi teknologi dapat menjawab tantangan ekonomi nasional sekaligus memberikan manfaat ekologis yang nyata.
Pada kompetisi ini, tim mengusung inovasi SOLID (Sodium Liquid Fuel Cell For Integrated Sustainable Transport And Energy ), yaitu solusi pemanfaatan teknologi sel bahan bakar berbasis natrium cair yang ditujukan untuk mengatasi keterbatasan baterai saat ini dan mempercepat dekarbonisasi sektor transportasi.
Inovasi SOLID ditujukan sebagai solusi energi alternatif yang mampu menjawab tantangan keberlanjutan di sektor transportasi. Tujuan utama pengembangannya adalah menghadirkan sistem penyimpanan energi dengan densitas tinggi, biaya lebih rendah, dan bebas emisi, sehingga dapat menggantikan ketergantungan pada bahan bakar fosil maupun baterai lithium-ion yang produksinya masih menimbulkan dampak lingkungan. Dengan konsep kartrid natrium cair yang dapat diganti (swap-and-go), SOLID memungkinkan pengisian ulang cepat tanpa menambah beban listrik berbasis batu bara, sehingga lebih ramah lingkungan. Selain itu, produk sampingannya berupa natrium oksida mampu menyerap CO₂ dari udara, menjadikan teknologi ini tidak hanya netral karbon, tetapi berpotensi bersifat karbon-negatif. Hal ini selaras dengan target pembangunan berkelanjutan (SDGs), terutama poin tentang energi bersih, inovasi industri ramah lingkungan, dan penanganan perubahan iklim.
Penerapan inovasi SOLID tidak hanya menawarkan prospek ekonomi yang menjanjikan, tetapi juga menegaskan kontribusi nyata terhadap agenda keberlanjutan global. Keberhasilan tim mahasiswa ini memperlihatkan bahwa riset dan pengembangan teknologi energi bersih mampu menjadi kunci dalam menghadapi krisis iklim sekaligus mendorong tercapainya pembangunan berkelanjutan. Inovasi sel bahan bakar natrium cair ini secara langsung mendukung pencapaian SDGs poin 7 “Energi Bersih dan Terjangkau”, poin 9 “Industri, Inovasi, dan Infrastruktur”, serta poin 13 “Penanganan Perubahan Iklim.”
Dedikasi tiga mahasiswa Teknik Kimia UGM dalam menghadirkan solusi energi alternatif
membuktikan peran penting generasi muda sebagai motor penggerak transisi menuju masa depan rendah karbon.
Laboratorium Proses Pemisahan dihadirkan untuk memperkuat pengalaman belajar hands-on mahasiswa, khususnya dalam bidang operasi teknik kimia. Tidak hanya laboratorium, program modernisasi ini juga menyasar fasilitas pendukung lain seperti alat-alat praktikum, sehingga mahasiswa dapat belajar dengan standar yang lebih mutakhir dan relevan dengan kebutuhan industri.
“DTK berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran. Modernisasi laboratorium dan fasilitas ini merupakan langkah strategis agar mahasiswa memiliki ruang belajar yang inovatif sekaligus mendukung lahirnya penelitian yang berdampak,” ujar perwakilan Pengurus DTK dalam sambutannya.
Dengan sinergi antara DTK, Advisory Board, dan Tekagama, Laboratorium Proses Pemisahan diharapkan mampu menjadi pusat pengembangan pengetahuan, riset, dan inovasi, sekaligus memperkuat peran DTK UGM sebagai salah satu pusat unggulan teknik kimia di Indonesia.










