Kompetisi CERCo UNDIP merupakan perlombaan dalam bidang research untuk mahasiswa Teknik Kimia berskala Asia Tenggara tahunan yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia Universitas Diponegoro bekerja sama dengan Badan Koordinasi Kegiatan Mahasiswa Teknik Kimia Indonesia (BKKMTKI). Pada tahun 2018 ini, CERCo UNDIP diikuti sekitar 51 tim dari berbagai perguruan tinggi di Asia Tenggara. Sebanyak 8 finalis dipilih untuk mempresentasikan karyanya dalam grandfinal yang diselenggarakan di Kantor Dekan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro pada tanggal 1-3 November 2018. Kompetisi ini dimulai dari tahap seleksi abstrak yang berlangsung sejak 25 Juni 2018 dan pengumuman finalis pada 1 Oktober 2018.
Untuk tahun ini tema yang diangkat dalam Chemical Engineering Research Competition Universitas Diponegoro 2018 adalah “Innovation in Applied Research and New Technology for Sustainable Development Goals 2030: Chemical Resource Conversion” dengan sub tema Energy, Material, Environment, Food, and Health. Delapan finalis terpilih terdiri dari perwakilan Universitas Gadjah Mada, Universitas Diponegoro, dan Institut Teknologi Sepuluh November. Delapan finalis mengusung ide dari berbagai tema yang telah ditentukan.
Tim Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada yang terdiri dari M. Falakhul Insan (Teknik Kimia 2016), Edwin Nur Huda (Teknik Kimia 2016), dan M. Luthfi Fahrul Fahmi (Teknik Kimia 2016) berhasil lolos tahap final dan mendapatkan posisi 2nd runner up di ajang Chemical Engineering Research Competition Universitas Diponegoro 2018. Tim ini mengusung karya berupa pupuk organik yang bersumber dari campuran pupuk organik, limbah biogas, paku air, dan lamtoro yang selanjutnya di-coating dengan biochar berbahan limbah padat kelapa sawit. berhasil lolos ke tahap 8 besar final dan mendapatkan posisi 2nd Runner Up Chemical Engineering Research Competition Universitas Diponegoro 2018. Gagasan ini berawal dari penggunaan pupuk kimia (pupuk konvensional) yang biasa digunakan dalam industri pertanian dan perkebunan yang mana memiliki laju lepas Nitrogen yang cukup tinggi sehingga biaya pemupukan relatif besar serta dapat menimbulkan kesuburan tanah yang menurun.
Sedangkan tim lain dari Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada yang terdiri dari Muhammad Syauqi (Teknik Kimia 2016), Brahmadhiksa Artha P. (Teknik Kimia 2016), dan Ilham Bagaskara (Teknik Kimia 2016) berhasil menjadi juara II. Tim ini mengusung karya berupa gula rendah kalori (Xylitol) yang terbuat dari dedak padi. Gagasan ini berawal dari kerisauan terhadap angka diabetes di Indonesia yang semakin tinggi. Oleh karenanya dibuatlah terobosan baru yang berupa gula rendah kalori, yang diharapkan dapat mengurangi angka kematian akibat diabetes, serta mendukung SDG’s Indonesia di tahun 2030.