Lagi, tiga mahasiswi UGM ikut menyumbang rentetan prestasi yang diukir oleh Universitas Gadjah Mada di tahun 2018. Tim Perbalent, satu satunya tim yang beranggotakan tiga mahasiswi dari program studi yang berbeda, yaitu Ani Kistiyani (Teknik Kimia 2016), Nindia Noor Indah (Teknik Kimia 2016), dan Fitri Ramadhinta (Pendidikan Dokter 2016) berkolaborasi membentuk karya tulis yang akhirnya berhasil menjadi juara 2 dalam LKTM Subtema 1 Prescription (Pharmaceutical Science and Research Competition) 2018 dengan tema “Generasi Emas Ciptakan Kontribusi untuk Indonesia”.
Final yang diselenggarakan pada tanggal 14 April 2018 ini bertempat di Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin. Sembilan tim lain yang berhasil lolos ke babak final juga turut bersaing mempresentasikan ide mereka untuk menyabet juara dalam kompetisi ini.
Ide ketiga mahasiswi yang diikutkan dalam Prescription subtema 1 “Eksplorasi Sumber Daya Alam untuk Pencegahan atau Pengobatan Penyakit Degeneratif,” ini merupakan gabungan dari dua lingkup studi yaitu teknik dan kesehatan dengan judul “Perbalent (Super Fiber Healing Agent) : Solusi Penyembuhan Ulkus Diabetikum dengan Nanofiber dari Lendir Bekicot (Achatina fulica). Ide ini tidak hanya berkontribusi dalam mendukung gerakan anti amputasi pada penderita ulkus diabetikum, namun juga sebagai upaya untuk turut memanfaatkan lendir bekicot yang selama ini belum banyak dimanfaatkan dan hanya dianggap sebagai limbah.
“Alhamdulillah kami dapat menyabet juara 2 dalam LKTM ini. Kami berharap ide ini dapat kami kembangkan lagi supaya nantinya dapat benar-benar terrealisasikan sebagai solusi penyembuhan luka ulkus diabetikum. Stop amputasi dengan Perbalent!”, pungkas Nindia dengan jargonnya.