Transisi energi bukan hanya tentang menghadirkan teknologi baru, tetapi juga tentang kesiapan untuk mengelola dampak dan konsekuensi yang menyertainya. Di tengah meningkatnya penggunaan kendaraan listrik dan sistem penyimpanan energi, baterai lithium-ion menjadi komponen kunci yang menopang perubahan tersebut. Namun, seiring bertambahnya pemanfaatan baterai, muncul tantangan baru ketika baterai mencapai akhir masa pakainya. Limbah baterai yang tidak dikelola dengan baik berpotensi menimbulkan risiko lingkungan dan keselamatan, sekaligus menghadirkan peluang melalui pemulihan material bernilai tinggi seperti litium, kobalt, dan nikel, yang penting bagi rantai pasok energi masa depan. Berangkat dari kesadaran akan tantangan dan peluang tersebut, Universitas Gadjah Mada melalui Pusat Kajian LKFT UGM menjalin kolaborasi dengan PLN Indonesia Power dalam kegiatan Pendampingan Studi Pra-Kelayakan Daur Ulang Baterai Lithium-ion. Kegiatan yang berlangsung selama Juli hingga Oktober 2025 ini menjadi ruang awal untuk merumuskan langkah strategis pengembangan sistem daur ulang baterai yang berkelanjutan, kontekstual, dan selaras dengan kebutuhan industri energi nasional.
Dalam proses pendampingan langsung, peserta dari PLN Indonesia Power memperoleh pemahaman menyeluruh yang mencakup gambaran umum baterai lithium-ion, kerangka regulasi dan kebijakan pemerintah, tinjauan berbagai metode daur ulang baterai, serta kajian aspek ekonomi. Rangkaian topik ini dirancang untuk memberikan perspektif yang utuh, yaitu mulai dari teknologi, regulasi, hingga kelayakan ekonomi, sebagai bekal dalam pengambilan keputusan strategis. Pendampingan ini melibatkan Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik UGM sebagai bagian dari tim, bersama peneliti dari Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI) serta Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI). Dosen Teknik Kimia, di antaranya Prof. Indra Perdana dan Dr. Ade Kurniawan, turut berkontribusi dalam kegiatan ini, dengan dukungan mahasiswa dari berbagai departemen yang terlibat sebagai asisten tenaga ahli. Bagi para mahasiswa, keterlibatan ini menjadi pengalaman berharga untuk belajar langsung dari persoalan nyata sekaligus memahami peran keilmuan dalam mendukung transformasi energi.
Sebagai penutup rangkaian pendampingan, peserta juga melakukan kunjungan ke Laboratorium Departemen Teknik Kimia dan Pusat Studi Ilmu Teknik (PSIT) UGM. Kunjungan ini memberikan gambaran langsung mengenai fasilitas riset, aktivitas eksperimental, serta potensi pengembangan teknologi yang relevan dengan pengolahan dan daur ulang material baterai. Melalui rangkaian diskusi, kajian feasibility study, dan kunjungan laboratorium, tim UGM bersama PLN Indonesia Power membangun pemahaman bersama mengenai aspek teknis, regulasi, dan keekonomian daur ulang baterai lithium-ion. Lebih dari sekadar kerja sama teknis, kolaborasi ini mencerminkan komitmen UGM untuk menghadirkan dampak nyata melalui ilmu pengetahuan. Di sinilah peran perguruan tinggi menemukan maknanya, yaitu hadir mendampingi, tumbuh bersama, dan ikut menyiapkan masa depan energi yang lebih bertanggung jawab bagi lingkungan dan generasi mendatang. [PAHS]


