
Tim Tecknoh Kardiox dari Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil meraih juara pertama dalam Call for Paper Competition yang diselenggarakan dalam rangkaian acara Decarbonizing Indonesia 2025 oleh Society of Renewable Universitas Diponegoro. Kompetisi nasional ini mengusung tema “Energizing The Future, Accelerating Sustainable Transitions” dan didukung oleh sejumlah mitra media, seperti SRE Universitas Telkom, SRE Telkom University Purwokerto, SRE Universitas Airlangga, SRE Gadjah Mada, SRE UPN ‘Veteran’ Jawa Timur, SRE “Politeknik Negeri Semarang”, Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Diponegoro, dan Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan ITS. Tim Tecknoh Kardiox yang terdiri atas Ezekiel Constantine Saragih (Teknik Kimia 2024), M. Rifyal Mulkan (Teknik Kimia 2023), dan Firman Nur Rochim (Teknik Mesin 2023), dengan dosen pembimbing Dr. rer. nat. Rio Aryapratama, S.T., M.Eng., M.Sc., dari Departemen Teknik Kimia UGM. Mereka mengajukan rekomendasi holistik mengenai pengembangan industri konversi CO2 menjadi bahan bakar alkohol dalam kerangka ekonomi sirkular, dengan mengkaji variasi proses produksi secara komparatif melalui TEA (Techno-economic Analysis) dan LCA (Life Cycle Assessment).
Dalam penelitian ini, LCA & TEA merupakan metode-metode yang digunakan untuk mengevaluasi kelayakan ekonomi suatu siklus keseluruhan proses industri dan dampaknya terhadap lingkungan. Melalui metode tersebut, tiga rute produksi bahan bakar alkohol yang menonjol dinilai, yakni metanol dan etanol melalui proses kimiawi (MC, EC) serta etanol melalui metode biologis (EB), dengan mempertimbangkan 5 variasi sumber integrasi panel surya (Kontrol atau 0%, 25%, 50%, 75%, 100%). Tim Tecknoh Kardiox menyimpulkan bahwa produksi etanol dan metanol melalui metode kimiawi lebih menguntungkan dan ramah lingkungan dibandingkan dengan produksi Etanol secara Biologis. Namun, dari segi keberlanjutan, Etanol baik melalui metode kimiawi maupun biologis menghadapi hambatan proses (bottleneck) yang menyebabkan tingginya kebutuhan energi untuk proses pemurnian (downstream purification) tahap akhir. Hal ini, dengan demikian mempengaruhi hasil penggunaan panel surya dan biaya operasional yang tinggi dalam jangka panjang. Untuk mengatasi hambatan proses ini, tim Tecknoh Kardiox menyarankan, namun tidak terbatas pada implementasi metode distilasi yang lebih mutakhir dan kurang intensif energi, serta kerangka regulasi Carbon Capture and Utilization Storage (CCUS) yang inklusif dan siap diterapkan, bersama dengan industri yang beralih terhadap energi terbarukan dengan keperluan sertifikasi serta implementasi kredit karbon yang sistematis; sebagai sarana profitabilitas dan daya saing yang siap pasar. Kerangka kerja ini ideal untuk kontribusi negara dalam menurunkan pajak karbon sekaligus menarik investor ke teknologi yang lebih mutakhir; membangun kepercayaan dari pihak eksternal sambil secara berurutan memitigasi risiko proyek melalui daya tarik ekonomis.
Dalam Call for Paper Competition, tim Tecknoh Kardiox berhasil melalui tiga tahap intensif: penyisihan melalui abstrak makalah, semifinal melalui pengiriman makalah lengkap (full paper), dan tahap akhir presentasi makalah di hadapan dewan juri. Penelitian yang disampaikan didasarkan pada analisis industri terkini, yang menggunakan metode penilaian yang sering mengabaikan faktor-faktor kritis. Studi LCA berfokus pada emisi namun gagal mempertimbangkan jenis energi terbarukan yang digunakan, sehingga tidak akurat mencerminkan kontribusi pengurangan emisi. Kesenjangan ini semakin diperparah oleh tidak adanya penilaian tekno-ekonomi yang demikian hendak dimasukkan dalam evaluasi LCA untuk secara akurat mencerminkan variasi dalam sumber energi terbarukan. Makalah riset ini memberikan sudut pandang komprehensif mengenai produksi alkohol melalui CO2 yang berkelanjutan untuk masa depan.
Keberhasilan Tim Tecknoh Kardiox merefleksikan optimisme baru bahwa generasi muda mampu menghadirkan terobosan nyata dalam menjawab tantangan iklim. Pencapaian ini menegaskan bahwa kolaborasi ilmu dan inovasi mahasiswa dapat menjadi landasan yang kuat bagi transisi energi berkelanjutan Indonesia, melalui pendekatan analitis secara komprehensif untuk kemajuan serta keberlanjutan dalam industri bahan bakar alkohol di masa depan.