
Tim SOLID, yang merupakan beranggotakan tiga mahasiswa Teknik Kimia UGM angkatan 2023, berhasil meraih 2nd Place pada ajang 13th Pekan Riset Ilmiah Mahasiswa (PRISMA) Competition dengan tema ‘AGRIVISION: Visionary Youth Collaboration as a Pillar of Global Innovation’ 2025 yang diselenggarakan oleh Research Center and Scientific Studies of the Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya pada 7 September 2025. Tim ini beranggotakan Abel Julio (Teknik Kimia 2023), Muhammad Syakhis Qomaruddin (Teknik Kimia 2023), dan Radian Elok Abdillah Octaviani (Teknik Kimia 2023), dengan bimbingan dari Hanifrahmawan S. S.T., M.Eng., Ph.D.
Pada kompetisi ini, tim mengusung inovasi SOLID (Sodium Liquid Fuel Cell For Integrated Sustainable Transport And Energy ), yaitu solusi pemanfaatan teknologi sel bahan bakar berbasis natrium cair yang ditujukan untuk mengatasi keterbatasan baterai saat ini dan mempercepat dekarbonisasi sektor transportasi.
Inovasi SOLID ditujukan sebagai solusi energi alternatif yang mampu menjawab tantangan keberlanjutan di sektor transportasi. Tujuan utama pengembangannya adalah menghadirkan sistem penyimpanan energi dengan densitas tinggi, biaya lebih rendah, dan bebas emisi, sehingga dapat menggantikan ketergantungan pada bahan bakar fosil maupun baterai lithium-ion yang produksinya masih menimbulkan dampak lingkungan. Dengan konsep kartrid natrium cair yang dapat diganti (swap-and-go), SOLID memungkinkan pengisian ulang cepat tanpa menambah beban listrik berbasis batu bara, sehingga lebih ramah lingkungan. Selain itu, produk sampingannya berupa natrium oksida mampu menyerap CO₂ dari udara, menjadikan teknologi ini tidak hanya netral karbon, tetapi berpotensi bersifat karbon-negatif. Hal ini selaras dengan target pembangunan berkelanjutan (SDGs), terutama poin tentang energi bersih, inovasi industri ramah lingkungan, dan penanganan perubahan iklim.
Penerapan inovasi SOLID tidak hanya menawarkan prospek ekonomi yang menjanjikan, tetapi juga menegaskan kontribusi nyata terhadap agenda keberlanjutan global. Keberhasilan tim mahasiswa ini memperlihatkan bahwa riset dan pengembangan teknologi energi bersih mampu menjadi kunci dalam menghadapi krisis iklim sekaligus mendorong tercapainya pembangunan berkelanjutan. Inovasi sel bahan bakar natrium cair ini secara langsung mendukung pencapaian SDGs poin 7 “Energi Bersih dan Terjangkau”, poin 9 “Industri, Inovasi, dan Infrastruktur”, serta poin 13 “Penanganan Perubahan Iklim.”
Dedikasi tiga mahasiswa Teknik Kimia UGM dalam menghadirkan solusi energi alternatif membuktikan peran penting generasi muda sebagai motor penggerak transisi menuju masa depan rendah karbon. Karya ini juga mencerminkan kualitas pendidikan di FT UGM yang konsisten mendorong lahirnya inovasi teknologi ramah lingkungan, selaras dengan kebutuhan global akan sistem energi yang lebih berkelanjutan.