Tiga mahasiswa dari Departemen Teknik Kimia UGM angkatan 2023, Muhammad Syakhis Qomaruddin, M. Rifyal Mulkan, dan Siti Khadijah, meraih kemenangan dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional Pekan Riset Ilmiah Mahasiswa 12 Tahun 2024 pada 15 September 2024 yang diselenggarakan oleh LKM Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Kompetisi ini dilakukan untuk mengasah minat dan motivasi bagi seluruh mahasiswa serta sebagai sarana penyalur inovasi dan gagasan yang dituangkan dalam bentuk karya tulis ilmiah.
Tim Al-Hikmah ini berhasil menghadapi tantangan dalam menerapkan strategi pengolahan limbah air kilang minyak berkelanjutan di Indonesia. Solusi yang diajukan berfokus pada pendekatan inovatif untuk mengurangi komponen limbah air kilang minyak di seluruh industri minyak dan gas. Inovasi ini menggunakan sistem Membrane Bioreactor yang terintegrasi dengan Microbial Fuel Cell dan biosensor. Dalam penerapan Sustainable Development Goals (SDGs), inovasi ini mengimplementasikan 2 poin SDGs yaitu poin ke-6 “Akses Air Bersih dan Sanitasi” dan poin ke-7 Energi bersih dan Terjangkau”. Pada proses hulu, air limbah kilang minyak akan diproses untuk menghilangkan berbagai komponen limbah seperti limbah organik, anorganik, dan logam berat menggunakan anaerobic sludge berbasis mikroba, kemudian dialirkan dari anoda ke katoda. Setelah proses di Microbial Fuel Cells, limbah akan dicek oleh biosensor kandungan chemical oxygen demand-nya dengan bantuan deteksi voltase yang dihasilkan sebelum dialirkan ke Membran Bioreactor. Kemudian di Membran Bioreactor, limbah akan diproses kembali oleh mikroba aerobik dan disaring melalui membran bertekanan untuk menghasilkan keluaran berupa air limbah yang telah terkelola dan memenuhi standar pengelolaan limbah.
Integrasi antara Microbial Fuel Cells dan Membran Bioreactor terkontrol biosensor ini untuk memaksimalkan performa pengelolaan limbah dan memanfaatkan bakteri elektroaktif untuk menghasilkan dari proses pengolahan tersebut menjadi energi listrik yang berharga. Selain itu, integrasi ini juga mengurangi pengotoran membran pada Membran Bioreactor sehingga dapat menurunkan biaya operasional pengolahan limbah.
Pendekatan terintegrasi ini menunjukkan bagaimana teknologi mutakhir dapat dimanfaatkan untuk mengatasi tantangan lingkungan limbah cair yang kritis sambil mempertahankan produksi energi terbarukan. Dengan menggabungkan Microbial Fuel Cells, Membran Bioreactor, dan biosensor, tim Al-Hikmah telah menciptakan solusi inovatif untuk mengolah air limbah kilang minyak dalam industri minyak dan gas.
Keberhasilan dua mahasiswa ini merupakan bukti nyata bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam menciptakan solusi-solusi berkelanjutan untuk masa depan dalam upaya pengolahan limbah cair. Semoga pengalaman dan kemenangan ini akan memperkuat semangat mahasiswa lainnya untuk mengembangkan solusi pengolahan limbah cair sekaligus produksi energi yang berkelanjutan dan komitmen untuk mendorong perubahan positif dalam industri minyak dan gas.