Tim Reactics Chem-E-Car dari Universitas Gadjah Mada kembali menorehkan prestasi yang gemilang di kancah internasional dalam kompetisi Chem-E-Car. Tim Narantaka Reactics Chem-E-Car UGM berhasil menduduki posisi pertama dalam Chem-E-Car Race dan meraih posisi ketiga poster terbaik dalam kompetisi yang diselenggarakan oleh Institution of Engineers Malaysia (IEM) pada Minggu, 1 Desember 2024 di Taylor’s University, Malaysia. Peringkat pertama tersebut berhasil diraih oleh Tim Narantaka Reactics Chem-E-Car UGM setelah bersaing secara ketat dengan 32 tim lainnya yang mewakili berbagai universitas di penjuru dunia.
Tim Narantaka Reactics Chem-E-Car UGM dipimpin oleh Bintang Ramadhan dari Departemen Teknik Kimia, yang beranggotakan empat orang, yaitu Gregorius Faustino Hener dari Departemen Teknik Kimia, Akmal Argiyanto Pratama dari Departemen Teknik Kimia, Rafa Haidar Wicaksana dari Departemen Teknik Mesin dan Industri, serta Ariyo Favian Tamim dari Departemen Teknik Mesin dan Industri. Tim ini memiliki seorang manajer bernama Mikael Kevin Christian Nugroho dari Departemen Teknik Kimia yang membantu tim dalam merancang dan mengembangkan kendaraan ramah lingkungan berbasis reaksi kimia dan memiliki efisiensi energi yang baik.
Sebagai kapten tim, Bintang Ramadhan memaparkan bahwa tim Narantaka Reactics Chem-E-Car UGM mulai mempersiapkan diri dalam menghadapi kompetisi ini dalam kurun waktu kurang lebih satu bulan, yakni sejak bulan Oktober hingga bulan November 2024. Persiapan yang dilakukan meliputi riset, perancangan mobil, pengambilan data, dan uji coba rutin sebagai upaya untuk mendapatkan hasil yang maksimal pada hari pelaksanaan kompetisi. Walau dengan waktu persiapan yang cukup singkat, tim Reactics berhasil meraih prestasi yang cemerlang hingga dapat mengharumkan nama Universitas Gadjah Mada dan Indonesia.
Bintang menegaskan bahwa kemenangan yang diraih merupakan hasil dari kerja keras dan dedikasi tim serta dan dukungan dari pihak internal maupun eksternal yang tak henti-hentinya diberikan kepada tim Reactics Chem-E-Car UGM hingga berhasil mengantongi pencapaian yang membanggakan ini. Ia juga menuturkan bahwa hasil yang diperoleh pada kompetisi ini akan dijadikan sebagai acuan dan evaluasi dalam mengembangkan mobil-mobil lain dengan spesifikasi yang lebih maksimal untuk diikutsertakan dalam berbagai perlombaan ke depannya.
Sementara itu, Mikael Kevin memaparkan bahwa kompetisi Chem-E-Car ini melibatkan beberapa tahapan penting yang harus dilakukan tim, yakni mulai dari evaluasi konsep dan aspek keselamatan mobil (car concept and safety aspect), presentasi poster, hingga race competition. Menariknya, race competition pada ajang IEM ini mengharuskan mobil yang dikembangkan oleh setiap tim untuk dapat menyelesaikan dua buah misi, yaitu mendorong bola hingga menjatuhkan pin bowling dan mendorong bola hingga masuk ke dalam gawang. Selain dituntut untuk berhasil merampungkan kedua misi tersebut, aspek keakuratan jarak mobil terhadap garis finish juga diperhitungkan. Mobil yang dikembangkan tim Reactics mampu mendapat total poin sempurna pada misi goal bola dengan tingkat keakuratan jarak yang tinggi.
“Kami bangga karena tim Reactics Chem-E-Car UGM mampu mengembangkan mobil dengan konsep yang inovatif dengan memanfaatkan dan memperhitungkan reaksi kimia secara akurat hingga dapat berlaga dengan percaya diri di depan para juri dan berhasil meraih hasil yang diharapkan,” imbuhnya.
Ariyo Favian mengungkapkan bahwa tantangan yang mereka hadapi dalam mengikuti kompetisi di kancah internasional tidak hanya berkaitan dengan aspek teknis mobil, tetapi juga terdapat tantangan eksternal berupa perbedaan zona waktu, cuaca, bahasa, budaya, dan kondisi limitasi lainnya. Oleh karena itu, tim dituntut untuk mampu beradaptasi secara fisik dan mental agar dapat tampil dalam kondisi prima dan menunjukkan performa yang matang di setiap tahapan lomba. Adaptasi yang baik tidak hanya meningkatkan peluang keberhasilan, tetapi juga mencerminkan profesionalisme dan kesiapan tim dalam menghadapi persaingan di kancah global.
“Kompetisi ini merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi tim kami dan menjadi wadah untuk mengasah kerja sama tim, mengembangkan strategi yang tepat dan efektif, serta mendalami aplikasi ilmu kimia dan mesin lebih lanjut. Kami belajar untuk saling mendukung dan terus mendorong batas kemampuan kami hingga berhasil meraih kemenangan dalam kategori Chem-E-Car race dan poster. Pencapaian ini merupakan bukti nyata dari dedikasi dan semangat tim yang tidak pernah surut,” ujarnya.
Kesempatan berharga ini diperoleh juga tak lepas dari bantuan dan dukungan dari seluruh tim Reactics Chem-E-Car UGM dan semua pihak yang terlibat. Tidak luput juga dukungan para dosen pembimbing Reactics, yaitu Bapak Budhijanto, ST., MT., Ph.D., IPM, Bapak Addin Suwastono, S.T., M.Eng., Bapak Mokhammad Fajar Pradipta, S.Si., M.Eng., dan Bapak Robertus Dimas Dhewangga Putra, S.T., M.Eng., PhD. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada sponsor dan donatur Reactics Chem-E-Car UGM, yaitu TEKAGAMA (Alumni Teknik Kimia Gadjah Mada), Kilang Pertamina Internasional, PT PLN Puslitbang, Pupuk Sriwidjaja Palembang, Almaz Fried Chicken, dan PT Jasamarga.
Prestasi ini merupakan langkah awal dan bekal bagi tim Reactics untuk terus melangkah maju, menciptakan inovasi-inovasi baru, dan menggapai pencapaian yang luar biasa di berbagai ajang ke depannya, baik dalam kancah nasional maupun internasional.