
Tim kolaborasi mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil meraih Juara 1 dalam Lomba Eco Inovasi Karung Plastik KURVA 2025 untuk Sirkular Ekonomi yang diselenggarakan oleh PT Pupuk Kujang. Kompetisi bergengsi ini menjadi wadah bagi mahasiswa di seluruh Indonesia untuk menghadirkan ide-ide inovatif dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.
Tim yang beranggotakan Gretha Jeanisca C. Kartadinata (Teknik Kimia ITB ’22), Danu Ari Wibowo (Teknik Mesin UGM ’22), dan Muhammad Syakhis Qomaruddin (Teknik Kimia UGM ’23) mengusung gagasan Inovasi Pemanfaatan Limbah Karung Menjadi Hidrogen Melalui Photoreforming Untuk Ekonomi Sirkular (Studi Kasus Pt Pupuk Kujang).
Melalui pendekatan ilmiah, tim ini mengembangkan alur proses konversi limbah karung plastik yang terdiri dari beberapa tahapan. Pertama, dilakukan proses ozonasi untuk memutus rantai polimer plastik sehingga struktur molekulnya menjadi lebih sederhana dan reaktif. Tahap ini membantu mempercepat proses degradasi plastik yang umumnya sangat sulit diuraikan. Kedua, hasil ozonasi diolah dalam bentuk slurry (campuran semi-cair) agar limbah dapat lebih mudah bercampur dengan katalis dan terpapar cahaya secara merata.
Selanjutnya, pada tahap inti, tim memanfaatkan katalis berbasis graphitic carbon nitride (g-C₃N₄) yang dimodifikasi dengan logam transisi (Co/Fe). Kombinasi ini terbukti efektif dalam menyerap energi cahaya dan memfasilitasi reaksi photoreforming. Dalam proses photoreforming tersebut, energi cahaya digunakan untuk mengaktifkan katalis sehingga limbah plastik yang sudah terdegradasi dapat diubah menjadi gas hidrogen (H₂). Hidrogen yang dihasilkan bersifat ramah lingkungan (green hydrogen) dan memiliki nilai strategis sebagai sumber energi bersih masa depan. Dengan pendekatan ini, limbah plastik tidak hanya berkurang volumenya, tetapi juga mendapatkan nilai tambah dengan dikonversi menjadi energi yang berkelanjutan.
Inovasi ini selaras dengan upaya penerapan ekonomi sirkular dan mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam pengelolaan limbah, transisi energi, serta pembangunan industri berkelanjutan.
Keberhasilan ini menunjukkan bahwa sinergi lintas disiplin ilmu dan universitas mampu menghasilkan solusi konkret untuk tantangan global, sekaligus membuktikan kontribusi mahasiswa Indonesia dalam mewujudkan inovasi energi ramah lingkungan.